BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Puluhan buruh Bandung Barat menggeruduk Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Mereka menuntut Bawaslu Bandung Barat berani menindak dugaan politik uang yang dilakukan oleh salah satu pasangan calon.
"Tadi pagi teman-teman buruh mengadu kepada kami terkait adanya dugaan money politics. Teman teman buruh ini resah dan kami memutuskan bergerak," ujar Koordinator 5 Serikat Buruh Bandung Barat Dede Rahmat saat ditemui di sela aksi demonstrasi di halaman Kantor Bawaslu KBB, Selasa (26/11/2024).
Baca juga: Bawaslu Sebut Wilayah Timur Kabupaten Bandung Rawan Money Politics
Dede menyampaikan, aksi demonstrasi menggeruduk Bawaslu dan KPU ini dilatarbelakangi keresahan yang mereka rasakan terkait politik uang yang vulgar dilakukan oleh salah satu paslon di masa tenang.
"Akhirnya kami memiliki kekhawatiran, tidak menutup kemungkinan dengan adanya politik uang ini bisa berujung pada bentrokan antar warga jika dibiarkan," sebut Dede.
Massa buruh menuntut agar Bawaslu berani menindak tegas pelaku pelanggaran Pilkada 2024 di Bandung Barat demi menciptakan suasana yang kondusif.
"Kami hari ini men-support Bawaslu untuk melakukan tindakan tegas terhadap siapapun yang melakukan money politik," papar Dede.
Menurutnya, politik uang ini sangat meresahkan kelompok buruh sebagai kelompok masyarakat sipil yang rentan diintimidasi.
"Kalau tidak diterima, dia khawatir diintimidasi oleh pemberi yang mana dia orang berpengaruh dari daerah tersebut. Ketika diterima ada sanksi hukum," sebut Dede.
Baca juga: 4 Pidana Pemilu di Lampung Tengah, Money Politics sampai Kampanye di Madrasah
Dede menegaskan, jika Bawaslu tidak tegas melakukan tindakan terhadap politik uang yang vulgar dilakukan, maka serikat pekerja yang akan menangkap pelaku.
"Apabila ada pembiaran, kita instruksikan kepada buruh. Apabila menemukan siapapun adanya tindak penyuapan maka seret ke sekretariat pekerja," tandasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang