BANDUNG, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) nomor urut 3, Ilham Habibie, menyatakan kesiapannya untuk menerima apapun hasil dari Pilkada Jabar 2024, baik kemenangan maupun kekalahan.
Meski demikian, ia berharap pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, yang dikenal dengan akronim ASIH, dapat meraih kemenangan dalam pemilihan tersebut.
Putra Presiden ke-3 BJ Habibie ini menegaskan, jika hasil yang diterimanya tidak memuaskan, hal tersebut tidak akan membuatnya patah semangat untuk terus mengabdikan diri demi kemajuan bangsa dan negara.
Baca juga: Debat Pilgub Jabar, Ilham Habibie Usulkan Telemedicine untuk Akses Kesehatan di Perbatasan
"Kalau pahitnya kalah, saya akan melanjutkan apa yang saya lakukan sebelumnya. Saya dikenal sebagai teknokrat, pengusaha, dan aktif di berbagai organisasi akademik dan lain sebagainya," ujar Ilham saat meninjau TPS 09 di Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Rabu (27/11/2024).
Ilham menambahkan, jika terpilih dalam Pilkada Jabar, ia akan serius mengimplementasikan seluruh ilmu dan keahliannya untuk membawa Jabar ke arah yang lebih baik.
Baca juga: Lewat Satu Desa Satu Industri, Ilham Habibie Janjikan Penyandang Disabilitas Mudah Dapat Pekerjaan
Ia menyebutkan, sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia, Jabar memerlukan perhatian serius agar seluruh daerah dapat merasakan dampak positif dari pembangunan.
"Jadi Wagub adalah tanggung jawab yang luar biasa besar untuk warga sebanyak 50 juta jiwa. Nanti juga akan diterapkan teknologi di bidang industri, pendidikan, dan lain sebagainya. Apalagi di abad ke-21, teknologi ada di mana-mana," kata Ilham.
Di samping itu, Ilham mengungkapkan, saat memutuskan untuk maju dalam Pilkada Jabar 2024, ia sempat ditanya beberapa koleganya mengenai alasan terjun ke dunia politik praktis.
Ia menjelaskan, keinginannya adalah untuk memberikan dampak yang lebih besar bagi bangsa dan negara.
"Karena mau ada dampak, kita mau mendorong bangsa kita maju ke depan. Saya sudah aktif puluhan tahun di berbagai bidang, tapi dampaknya masih kurang," pungkas Ilham.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang