CIANJUR, KOMPAS.com - Ribuan warga di Kecamatan Kadupandak dan Cijati, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terisolasi akibat longsor dan pergeseran tanah yang memutus akses jalan.
Kepala Polsek Kadupandak, AKP Deden Hermansyah, mengatakan material longsor menimbun jalan, sementara beberapa ruas amblas total.
"Praktis warga di dua kecamatan ini tidak bisa keluar wilayah, begitu pula dari luar wilayah tidak bisa masuk," ujarnya melalui telepon, Kamis (5/12/2024).
Baca juga: Cerita Warga Dikepung Banjir Cianjur, Sawah dan Rumah Terendam, Motor Hanyut
Akses Jalan Lumpuh Total
Deden menyebutkan, seluruh jalan penghubung di wilayah ini tidak bisa dilalui kendaraan.
"Akses dari Sukanagara, Tanggeung, Leles, Agrabinta, hingga Sukabumi melalui Cidadap dan Curug Kembar semuanya terputus," jelasnya.
Akibatnya, 32.000 warga di Kecamatan Cijati dan 43.000 warga di Kadupandak terisolasi.
"Kondisi warga sekarang kesulitan air bersih, logistik juga mulai terbatas karena bantuan belum bisa masuk," tambah Deden.
Baca juga: Curah Hujan Tinggi, Warga Selatan Cianjur Bersiap Mengungsi
Dampak Bencana Meluas
Bencana banjir, tanah longsor, dan jalan amblas melanda wilayah selatan Cianjur sejak Rabu (4/12/2024).
Puluhan rumah rusak, beberapa titik jalan lumpuh total, dan seorang warga di Kecamatan Cijati dilaporkan meninggal dunia akibat terseret arus sungai.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur mencatat, bencana ini terjadi di 27 titik yang tersebar di 11 kecamatan, termasuk Kadupandak, Tanggeung, Agrabinta, Sindangbarang, dan Leles.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang