Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daop 2 Bandung Uji Coba Rangkaian Kereta Api Stainless Steel New Generation

Kompas.com, 14 Januari 2025, 20:05 WIB
Agie Permadi,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 2 Bandung melakukan uji coba rangkaian kereta api Stainless Steel New Generation (SSNG).

Kereta ini merupakan bentuk komitmen kerja sama antara KAI dan PT INKA yang melakukan pengadaan 612 kereta baru SSNG.

Proses kedatangan kereta dilakukan secara bertahap hingga tahun 2027 dan setiap unit yang datang akan melalui serangkaian uji coba dan evaluasi menyeluruh sebelum mulai melayani penumpang.

"Uji coba ini merupakan langkah penting untuk memastikan seluruh sarana yang baru datang memenuhi standar keselamatan dan kenyamanan yang tinggi," kata Executive Vice President Daop 2 Bandung, Dicky Eka Priandana, dalam keterangannya, Selasa (14/1/2025).

"Ini adalah bagian dari sejarah penting KAI dalam melakukan investasi terbesar dalam beberapa tahun terakhir untuk menggantikan sarana lama dengan yang baru," ujarnya.

Baca juga: Penyebab Kecelakaan Truk Tertabrak Kereta Api di Sragen

Uji coba kereta baru ini merupakan bagian dari investasi besar yang telah direncanakan PT KAI dalam meningkatkan kualitas layanan dan mendukung pengembangan transportasi kereta api modern.

Salah satu kereta SSNG yang diuji coba adalah Kereta Eksekutif, Ekonomi, Pembangkit, dan Kereta Makan dari Stasiun Bandung menuju Stasiun Maswati.

Dalam perjalanan, pengukuran dilakukan di sejumlah titik penting, seperti Fly Over Paskal dan Fly Over Gadobangkong, untuk memastikan performa dan kelayakan operasional kereta pada berbagai kondisi lintasan.

Pengujian dilanjutkan menuju Terowongan Sasaksaat, di mana kereta diuji dengan beberapa simulasi perjalanan, termasuk mencapai kecepatan yang sesuai dengan target Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) 2025.

Sejalan dengan rencana GAPEKA, KAI bakal menambah jadwal perjalanan serta meningkatkan kecepatan perjalanan kereta di berbagai rute utama.

Hingga saat ini, sejumlah kereta baru telah tiba dan sedang dioperasikan di beberapa wilayah.

Uji coba yang dilakukan mencakup berbagai aspek, mulai dari pengujian teknis, keselamatan, hingga kenyamanan penumpang.

Baca juga: Jadwal Kereta Api Tambahan Solo dan Jogja Selama Long Weekend Imlek

"Kami memastikan bahwa seluruh proses ini dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan teliti sesuai SOP. Setiap kereta yang tiba akan diuji coba secara menyeluruh, termasuk evaluasi teknis, untuk menjamin kelayakan operasional sebelum resmi melayani pelanggan," tutur Dicky.

Dengan target kedatangan kereta baru ini, KAI optimistis dalam meningkatkan kualitas pelayanan yang berkesinambungan dengan tetap memprioritaskan keselamatan di setiap prosesnya.

"KAI akan terus melakukan pengujian dan evaluasi untuk memastikan setiap unit siap beroperasi dengan aman dan nyaman," tutur Dicky.

Diberitakan sebelumnya, PT KAI bekerja sama dengan PT INKA untuk mengadakan 612 kereta baru SSNG.

Proses kedatangan kereta dilakukan secara bertahap hingga 2027.

Setiap unit akan menjalani serangkaian uji coba dan evaluasi menyeluruh sebelum digunakan untuk melayani penumpang.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau