Editor
KOMPAS.com - Septian (37), seorang satpam asal Kampung Cibarengkok, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tewas di tangan anak majikannya, Abraham.
Septian meninggalkan empat anak yang masih bersekolah.
Keempat anaknya kini terancam putus sekolah.
Baca juga: Amarah Anak Majikan di Bogor, Bunuh Satpam Rumahnya karena Kesal Diadukan Pulang Malam ke Ibunya
Kakak ipar Septian, Aris Munandar, menjelaskan bahwa keluarga Septian sedang bingung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk biaya sekolah anak Septian.
Adapun Septian merupakan tulang punggung keluarga.
Baca juga: Ibu Pembunuh Satpam di Bogor Ingin Berlutut Minta Maaf ke Keluarga korban
"Keluarga kebingungan ke depannya sekolah anak-anak. Anak dari korban satu, anak sambungnya tiga," ungkap Aris.
Aris berharap ada perhatian dari pihak keluarga pelaku maupun perusahaan tempat Septian bekerja.
"Jadi keluarganya itu berharap sama si korban, tulang punggung keluarga lah," tambahnya.
Sementara itu, Dewi, istri Septian, mengatakan, suaminya selalu mementingkan anak-anaknya di atas segalanya.
"Ya Allah, orangnya penyayang, bertanggung jawab kepada keluarga, enggak pernah neko-neko," ujar Dewi.
Sebelumnya diberitakan, polisi menetapkan Abraham sebagai tersangka kasus pembunuhan terhadap Septian.
Peristiwa pembunuhan anak majikan terhadap satpamnya ini terjadi pada Jumat (17/1/2025).
Dari hasil pemeriksaan, Abraham disebut telah merencanakan pembunuhan itu.
Abraham membunuh Septian karena diduga kesal sering dilaporkan ke ibunya mengenai kebiasaan pulang malam oleh korban.
Polisi kemudian menjerat Abraham dengan pasal berlapis, yakni Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana serta Pasal 338 subsider Pasal 351 ayat 3 dengan hukuman maksimal seumur hidup.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Nasib Keluarga Satpam yang Dibunuh Anak Majikan di Bogor, 4 Anak Korban Terancam Putus Sekolah
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang