Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Dapatkan Kembali Barang Penumpang yang Tertinggal di Kereta

Kompas.com, 23 Januari 2025, 10:18 WIB
Agie Permadi,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Layanan Lost and Found PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung telah mengamankan ratusan barang penumpang yang tertinggal di kereta pada periode 1-22 Januari 2025 ini.

Barang-barang tersebut kini telah tersimpan di kantor Polsuska dan diberikan label data serta terinput pada sistem khusus layanan Lost and Found.

Hal itu untuk memudahkan petugas dalam men-tracking barang ketika suatu waktu pemilik datang untuk mengambil barangnya.

Lalu, bagaimana cara penumpang ingin mengambil kembali barangnya yang tertinggal itu?

Baca juga: Petugas KAI Ungkap Barang Penumpang yang Tertinggal di Kereta; Kasur, Koper, hingga Ipad

Penyelia Polsuska Daop 2 Bandung, Parto Pranoto, menjelaskan dalam upaya pengembalian barang ini, layanan Lost and Found sebelumnya melakukan pengecekan ke bagian customer service dan manifes guna mencari tahu pemilik barang yang tertinggal tersebut berdasarkan tempat duduk di mana barang itu ditemukan.

"Kami jemput bola, langsung telepon. Pada saat kereta datang, kita cek manifes dengan data yang kami dapat dari PAMKA ekonomi, atau eksekutif, atau bisnis, nomor seat-nya berapa, kami cek ke manifes, ke CS, didapat nomor telepon, kami langsung telepon," kata Parto, ditemui di kantornya Lost and Found KAI Daop 2 Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/1/2025).

"Dalam waktu enggak lama, kalau terhubung betul, enggak lama, sore atau malamnya, datang," ujarnya.

Selain itu, penumpang juga bisa menghubungi Contact Center KAI 121 yang langsung terhubung ke layanan Lost and Found Daop 2 Bandung dan menjelaskan jenis barang yang tertinggal.

Baca juga: Terdampak Banjir, Kereta Api Lintas Daop 3 Cirebon Dialihkan ke Jalur Selatan

"Itu langsung kontak ke kami, menjelaskan telah tertinggal jenis barangnya apa, di seat berapa, tanggal berapa, keretanya apa. Kami proaktif," ucap Parto.

"Langsung cek di rangkaian, kalau memang rangkaiannya masih ada di depan. Walaupun sudah jalan, kita koordinasi dengan stasiun timur," jelasnya.

Apabila ada penumpang yang sudah telanjur jauh dari lokasi barang yang tertinggal, penumpang tak perlu khawatir, pasalnya layanan Lost and Found akan mengirimkan barang tersebut ke tempat domisili penumpang tersebut.

"Misalnya, penumpang itu ada di Surabaya, kami bisa bantu kirim, tanpa bea, melalui kereta yang jurusan Surabaya. Jadi langsung, yang bersangkutan mengambil di Surabaya atau di Kediri, atau di mana, gimana pemiliknya, kami dorong," ucapnya.

Namun, sejauh ini, pengiriman tersebut sangat jarang dilakukan.

Sebagian pemilik barang yang berhasil dihubungi layanan Lost and Found biasanya langsung melakukan pengambilan.

Baca juga: KAI Bandung: 9 Juta Orang Gunakan Kereta Selama 2024, Sukabumi dan Gambir Rute Favorit

Parto lantas memperlihatkan sebuah kertas formulir bukti penyerahan barang ke beberapa pemiliknya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau