Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Beli Rumah, Warga Ini Malah Temukan Mayat Membusuk di Dalamnya

Kompas.com, 30 Januari 2025, 21:19 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Warga Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, digegerkan dengan penemuan jasad seorang perempuan dalam kondisi membusuk di sebuah rumah kosong, Kamis (30/1/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.

Jasad perempuan tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama AR dan pemilik rumah berinisial SA.

Baca juga: Mayat Wanita Nyaris Tanpa Busana Ditemukan di Kasur Rumah Kosong Bogor

Keduanya masuk ke dalam rumah kosong yang berlokasi di Kampung Ciherang Pondok, RT 001 RW 001, Desa Ciherang Pondok, Kecamatan Caringin.

Saat itu, AR dan SA sedang menunjukkan rumah kepada seorang calon pembeli.

Baca juga: Kronologi Puluhan Prajurit TNI Mengamuk dan Serang Warung Warga Deli Serdang

Namun, ketika masuk untuk melihat kondisi rumah, mereka dikejutkan dengan keberadaan mayat yang sudah dalam kondisi membusuk di atas kasur.

Melihat kejadian tersebut, AR segera menghubungi pemilik rumah, yaitu JA.

JA mengonfirmasi bahwa rumah tersebut memang hendak dijual dan terakhir kali ia mengunjungi rumah itu sekitar dua bulan yang lalu.

"JA menengok rumah itu terakhir kali dua bulan yang lalu. Rumah sengaja dibiarkan dalam keadaan tidak terkunci sehingga memungkinkan siapa saja masuk untuk melihat bagian dalam rumah," Kapolsek Caringin, AKP Hendra Kurnia, Kamis.

Mendapati laporan penemuan mayat, warga langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Hendra bersama timnya segera mendatangi lokasi untuk melakukan penyelidikan.

Dari hasil pemeriksaan awal, polisi mendapati bahwa jasad tersebut sudah berada di dalam rumah selama beberapa waktu hingga mengalami pembusukan.

Setelah dilakukan identifikasi, mayat kemudian dievakuasi ke RS Polri Kramatjati untuk keperluan otopsi.

Berdasarkan keterangan warga sekitar, termasuk Ketua RT dan Ketua RW setempat, mayat tersebut bukan warga sekitar.

Seorang tukang parkir di kawasan tersebut mengaku sering melihat seorang perempuan yang diduga ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) berkeliaran di sekitar lokasi selama sebulan terakhir.

Perempuan itu diketahui sering berbicara dan tertawa sendiri.

Hendra mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk segera melapor ke pihak kepolisian atau langsung mendatangi RS Polri Kramatjati guna melakukan pengecekan.

Saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil otopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Geger, Mayat Perempuan Membusuk di Caringin Bogor, Diduga Penyandang ODGJ

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau