Editor
BANDUNG, KOMPAS.com – Polsek Cibeunying Kidul, Bandung, Jawa Barat, mengamankan tiga pria yang diduga melakukan pemalakan terhadap bus pariwisata dengan dalih pengawalan.
Peristiwa tersebut menjadi viral di media sosial setelah rekaman kejadian tersebar luas.
Dalam video yang beredar, pelaku terlihat menawarkan jasa pengawalan kepada rombongan bus yang melintas di kawasan Cikutra, Bandung.
Baca juga: Dedi Mulyadi Akan Sikat Oknum LSM dan Wartawan yang Kerap Peras Kepsek
Meski penumpang menolak tawaran tersebut, para pelaku tetap mengawal bus dengan sepeda motor.
Setelah bus tiba di kafe tujuan, penumpang sempat memberikan uang sebesar Rp 50.000, tetapi ditolak oleh pelaku.
Baca juga: Duduk Perkara 2 Oknum Polisi di Semarang Peras Pasangan Remaja dan Ancam Tembak Warga
Saat para penumpang selesai makan dan hendak meninggalkan restoran, para pelaku mencegat bus hingga tidak bisa melintas.
Akhirnya, penumpang memberikan uang Rp100.000 agar bus diperbolehkan jalan.
Kapolsek Cibeunying Kidul, Kompol Suparman, mengonfirmasi bahwa kejadian tersebut terjadi pada Rabu (5/2/2025).
Pihak kepolisian telah mengamankan dan meminta keterangan dari ketiga pelaku yang merupakan ojek pangkalan (opang) dan pihak manajemen kafe.
Menurut Suparman, rombongan bus tidak melakukan reservasi sebelum datang ke restoran.
Biasanya, jika ada koordinasi sebelumnya, pengemudi ojek pangkalan memang akan mengawal bus menuju restoran karena kondisi jalan yang sempit.
"Ya, yang ada di bus ini mau ke kafe. (Bus) memang tak ada koordinasi dikawal oleh ojek-ojek yang ada di wilayah setempat. Memang mereka itu dadakan mau ke kafe dan jalanannya sempit, sehingga bersinggungan dengan masyarakat. Mungkin (karena itu) yang bersangkutan (opang) inisiatif mengawal," jelas Suparman di Mapolsek Cibeunying, Kamis (6/2/2025).
Manajemen Kafe Detuik, Yusuf, membenarkan bahwa biasanya ada koordinasi dengan ojek setempat untuk pengawalan jika bus telah melakukan reservasi terlebih dahulu.
"Kalau ada reservasi, biasanya bus dikawal oleh ojek setempat. Itu sudah biasa, dan ada tarif khusus yang telah disepakati. Namun, dalam kasus ini, tamu datang tanpa koordinasi, makan, lalu pergi," ungkap Yusuf.
Sementara itu, seorang pelaku Asep (39), yang berasal dari Pangkalan Ojek Bojongkoneng, mengakui bahwa insiden tersebut melibatkan beberapa rekannya.
Dia pun meminta maaf atas kejadian itu.
"Saya, Asep, mewakili teman-teman, meminta maaf kepada rombongan yang datang ke Kafe Detuik. Ke depannya, kami akan meminta izin terlebih dahulu kepada pihak kafe (sebelum mengawal)," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul KRONOLOGI Tukang Ojek di Bandung Lakukan Pungli dengan Dalih Kawal Bus Pariwisata ke Kafe De Tuik
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang