BANDUNG, KOMPAS.com - Seorang pria yang diketahui bernama Parno (69) meninggal di atas pohon saat hendak mengambil buah alpukat.
Tim Dinas Pemadam Kebakaran Penanggulangan Bencana Kota Bandung turun tangan untuk mengevakuasi jenazah.
Tim Diskar PB menerima laporan pada pukul 12.50 WIB dari Polsek Sukasari.
Tim diterjunkan ke lokasi guna mengevakuasi jenazah di Jalan Setra Murni, Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung.
Baca juga: Satu Keluarga di Klaten Terjebak Lift Rumah Makan, Damkar Butuh 10 Menit Evakuasi
Dari keterangan yang didapat, pria tersebut diminta untuk memanen buah alpukat yang ada di pinggir rumah salah satu warga.
Pria itu kemudian menaiki pohon tersebut, tetapi seketika setelah mendapatkan buah, pria itu tiba-tiba tak sadarkan diri.
"Tiba-tiba (pria) tak sadarkan diri, kemudian ibu Wa Ing (yang minta bantuan memanen alpukat) menyuruh tetangga untuk mengecek korban apakah masih sadar atau tidak, lalu korban sudah tidak bernyawa," ucap Asep, Kepala UPT Utara Diskar PB Kota Bandung, saat dihubungi Jumat (14/2/2025).
Mengetahui pria tersebut tak bernyawa, tetangga langsung menelepon Polsek Sukasari.
"Untuk menindaklanjuti, setelah itu pukul 12.00 salah satu anggota Polsek mendatangi pos wilayah UPTD Utara untuk meminta bantuan menurunkan atau mengevakuasi jenazah di pohon," ucap Asep.
Baca juga: Saat Damkar Selamatkan Warga dari Ular, Berujung ke Mana Hewan Tersebut?
Petugas Diskar PB tengah mengevakuasi jasad kakek yang meninggal di atas pohon, Jumat (14/2/2025)Penanganan dimulai pada pukul 13.00 WIB, dengan mengevakuasi jenazah yang berada di atas pohon dengan sistem hauling hingga akhirnya jenazah berhasil diturunkan dan dievakuasi.
"Jenazah kemudian dibawa ke RS Hasan Sadikin oleh PMI dan Inafis," ucapnya.
Belum diketahui penyebab kematian orang tersebut, saat ini petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan.
"Masih dalam penyelidikan pihak kepolisian, tetapi melihat posisi korban sepertinya punya penyakit atau bisa juga serangan jantung karena korban manjat sendiri untuk mengambil buah alpukat," ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang