Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penukaran Uang Baru, BI Tasikmalaya Siapkan Rp 1,8 Triliun, Ini Lokasi dan Jadwalnya

Kompas.com, 7 Maret 2025, 22:27 WIB
Irwan Nugraha,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya, Jawa Barat, menyediakan Rp 1,8 triliun untuk penukaran uang baru saat Ramadhan dan menjelang Lebaran 2025.

Program saat Ramadhan lewat Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan uang layak edar bagi masyarakat saat bulan suci umat Islam tahun ini.

Kepala BI Tasikmalaya, Laura Rulida, mengatakan program tahunan ini demi meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya rupiah dan mendorong transaksi non-tunai di berbagai aktivitas sektor ekonomi.

Baca juga: Mulai Dibuka, Ini Tempat dan Jadwal Penukaran Uang Baru di Palembang

"Layanan penukaran uang dapat diakses melalui beberapa titik yang telah ditentukan, dengan sistem pemesanan melalui aplikasi pintar (https://pintar.bigo.id) supaya memastikan proses yang lebih tertib dan efisien," ucap Laura kepada Kompas.com, Jumat (7/3/2025).

Laura menambahkan, program ini sudah mulai bisa diakses oleh masyarakat umum sejak tanggal 5 Maret 2025.

Seluruh pimpinan bank yang berpartisipasi dalam suksesi penukaran uang baru ini pun telah diminta untuk melayani masyarakat di daerah Priangan Timur, Jawa Barat.

Baca juga: BI Sediakan Rp 2,2 T, Ini Lokasi Penukaran Uang Baru di Lhokseumawe Aceh

"Kami sudah siapkan tiga skema cara penukaran uang baru saat Ramadhan ini. Tentu supaya memudahkan masyarakat dalam mengaksesnya," tambah dia.

Pertama, lanjut Laura, masyarakat bisa langsung datang ke layanan penukaran uang terpadu yang berlokasi di halaman depan kantor BI Tasikmalaya, Jalan Otista, Kota Tasikmalaya.

Kedua, telah diaktifkan mobil kas keliling BI Tasikmalaya yang akan hadir di beberapa titik strategis daerah Priangan Timur pada tanggal 6, 10, dan 12 Maret 2025.

"Kemudian terakhir, masyarakat bisa langsung datang ke 45 loket bank yang tersebar di berbagai daerah Priangan Timur pada tanggal 17 sampai 27 Maret menjelang Lebaran," kata dia.

Selain itu, BI Tasikmalaya juga melayani beberapa daerah terpencil yang jauh dari akses perbankan.

Baca juga: BI Aceh Mulai Buka Penukaran Uang Baru, Ini Jadwal dan Lokasinya

Nantinya, mobil kas keliling BI yang bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat akan mendatangi desa-desa terpencil dan pusat perekonomian masyarakat.

"Nanti kita akan keliling mobil pelayanan ke desa-desa terpencil dan pusat perekonomian lokal," tambah dia.

Selama perputaran ekonomi Lebaran tahun ini, kata Laura, BI Tasikmalaya pun mengintensifkan edukasi penggunaan pembayaran digital lewat QRIS dan BI-Fast.

"Langkah ini diharapkan dapat mempercepat adopsi transaksi digital dan mengurangi ketergantungan pada uang tunai, serta meningkatkan efisiensi sistem pembayaran online dari berbagai sektor perekonomian masyarakat," kata dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Bandung
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Bandung
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Bandung
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
Bandung
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau