Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes Kesehatan, Ai Diantani Cabup Pengganti PSU Tasikmalaya: Tadi Lama, Mata Agak Buram

Kompas.com, 13 Maret 2025, 20:38 WIB
Irwan Nugraha,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Calon bupati pengganti pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Ai Diantani, mengaku matanya agak buram seusai menjalani tes kesehatan sejak pagi hingga Kamis (13/3/2025) sore.

Ai mengaku agak kelelahan seusai menjalani tes kesehatan oleh 15 dokter spesialis di RSUD KHZ Mustofa, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

"Alhamdulillah selesai semuanya, tadi dari pagi sampai sore. Tadi mata agak buram saja sedikit usai diperiksa, tetapi tidak apa-apa, mungkin kelelahan," kata Ai yang masih memakai baju pasien kepada Kompas.com, Kamis sore.

Ai didampingi Direktur RSUD KHZ Mustofa, Kabupaten Tasikmalaya, dokter Iman Firmansyah, dan Ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya, Ami Imron Tamami, berjalan ke lokasi jumpa pers di lantai 2 rumah sakit.

Baca juga: Anyaman Mendong Tasikmalaya Tembus Pasar Amerika dan Jerman

Namun, Ai memilih hanya duduk dan beristirahat di kursi serta meminta para staf-nya untuk bergegas pulang ke rumahnya.

"Mohon maaf, tadi ibu kecapean karena menjalani tes kesehatan dari pagi sampai sore. Jadi tadi izin langsung pulang untuk istirahat. Kalau pemeriksaan sudah selesai dengan lancar," kata salah satu Tim Koalisi Ai Diantani-Iip Miftahul Paoz, Aditya Ramdani, di rumah sakit.

Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya, Ami Imron Tamami, membenarkan bahwa bakal calon pengganti diperiksa oleh 15 dokter spesialis.

Pemeriksaan dilakukan secara faktual sesuai dengan tahapan KPU, mulai dari pemeriksaan mata, THT, jantung, ortopedi, dan lainnya.

"Nanti hasil dari tim dokter akan diserahkan ke KPU dan mereka akan melakukan sidang pleno pada malam ini," kata Ami.

Ami mengaku tahapan KPU sudah selesai dan pihaknya akan memverifikasi persyaratannya sampai nanti akan ditetapkan sebagai calon bupati.

Baca juga: Hujan Es di Tasikmalaya Disertai Angin Puting Beliung, Warga Panik Atap Rumah Beterbangan...

Selama proses pemeriksaan, kata Ami, bakal calon telah terbiasa menjalani tes kesehatan sejak menjadi anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya.

"Selanjutnya KPU akan melakukan verifikasi menuju proses penetapan sebagai calon. Tes kesehatan sudah selesai dilakukan," pungkasnya.

Sebelumnya, Ai Diantani Sugianto, istri Bupati Tasikmalaya, Jawa Barat, Ade Sugianto, menggantikan suaminya menjadi calon bupati yang didiskualifikasi pemenangannya oleh Mahkamah Konstitusi (MK) dan mendaftar di Pilkada Ulang ke KPU Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (9/3/2025).

Ai bersama pasangannya, Iip Miftahul Paos, datang mengendarai mobil lawas didampingi suaminya, sekaligus Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto, bersama dengan tim pemenangan partai koalisinya.

Pasangan ini masih didukung koalisi saat Ade Sugianto menjadi pemenang Pilkada 2024, yakni PDIP, PKB, Nasdem, dan partai non-parlemen PBB pada Perhitungan Suara Ulang (PSU) 2025.

Baca juga: Kemesraan Ade Sugianto dan Ai Diantani, Penggantinya di PSU Tasikmalaya, Siap Pecah Rekor

Ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya, Ami Imron Tamami, mengatakan, saat ini pendaftaran resmi bakal pasangan calon PSU Kabupaten Tasikmalaya pengganti Ade Sugianto telah dilaksanakan.

Pasangan Ai Diantani Sugianto-Iip Miftahul Paos langsung menyerahkan berkas pendaftaran di kantor KPU.

"Berkas dinyatakan lengkap saat pendaftaran tinggal pemeriksaan lebih lanjut. Selanjutnya akan dilakukan tes kesehatan pada hari Rabu (12/3/2025) di RSUD KHZ Mustofa, Singaparna, Tasikmalaya," kata dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau