Editor
KOMPAS.com - Aksi vandalisme mencoreng wajah Kota Bandung. Kali ini, tembok tiang penyangga Flyover Pasupati menjadi sasaran.
Coretan mencolok bertuliskan angka "1933" terpampang jelas dan mengundang perhatian warga.
Video yang merekam aksi tersebut pun beredar luas di media sosial, setelah diunggah oleh seorang pengendara motor.
Baca juga: Tembok Flyover Pasupati Dicoret, Satpol PP Selidiki Pelaku Vandalisme
Menanggapi kejadian itu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung bergerak cepat.
Kepala Satpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiadi, menyatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk melacak pelaku.
"Kami akan koordinasi sama kepolisian. Seperti sebelumnya di Babakan Siliwangi, kami juga menelusuri melalui CCTV. Kami akan minta bantuan jajaran kepolisian untuk pelacakan," ujar Rasdian, Jumat (14/3/2025).
Baca juga: Saat Tato di Tengkuk Bongkar Aksi Pencurian Motor di Parkiran RS Bandung...
Rasdian mengimbau masyarakat untuk ikut menjaga kebersihan dan ketertiban kota, apalagi Bandung merupakan salah satu destinasi wisata nasional.
Ia juga mengingatkan pentingnya merawat fasilitas umum yang sudah ada.
"Kalau melihat estetika kota, ini sangat disayangkan. Mereka (pelaku) tidak memiliki kesadaran," tuturnya.
"Pemerintah kota sedang menyiapkan tempat khusus untuk corat-coret, tetapi bukan di situ," tegasnya.
Baca juga: Kondisi Kantor Bank BJB Bandung Usai Digeledah KPK, Satpam Berjaga, Pegawai Pulang Kerja
Di tempat terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Asep Kuswara, memastikan pihaknya segera membersihkan coretan "1933" yang mencoreng ikon kota tersebut.
"Nanti akan kami bersihkan. Kami juga enggak tahu apa tujuannya fasilitas umum dirusak begitu," katanya.
Asep menambahkan, tindakan vandalisme seperti ini merusak keindahan Flyover Pasupati, yang selama ini menjadi salah satu ikon kota dan jalur favorit wisatawan.
"Cukup disayangkan, Kota Bandung harus dirawat oleh semua masyarakat," ujarnya.
(Penulis Kontributor Bandung Kompas.com: Putra Prima Perdana)
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang