Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geng Motor Brigez Keroyok Juru Parkir di Bandung, 21 Orang Ditangkap, 5 di Antaranya Pelaku Utama

Kompas.com, 18 Maret 2025, 22:35 WIB
Krisiandi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap 21 orang yang diduga terlibat dalam pengeroyokan seorang juru parkir RS (24) hingga tewas.

Pengeroyokan di salah satu minimarket di Cimaung, Kabupaten Badung, Jawa Barat itu terjadi pada Minggu (16/3/2025) petang ini.

Dari 21 orang, 10 di antaranya ditangkap di Garut, Jawa Barat. Mereka berupaya lari ke luar kota untuk menghindari kejaran polisi.

Ke-10 orang itu adalah geng motor Brigez.  

"Ada lima orang pelaku utama, total kita berhasil mengamankan 21 orang termasuk yang melarikan diri ke Garut," kata Kapolresta Bandung Kombes Pol Aldi Subartono di Mapolresta Bandung, Selasa (18/3/2025).

Baca juga: Polisi Buru Pelaku Pengeroyokan di Bandung, 4 Tempat Brigez Digeledah

Di Polresta Bandung, para terduga pelaku pengeroyokan itu digiring. Sebagian tampak tertunduk.

Pihak kepolisian masih mendalami keterlibatan masing-masing tersangka dalam kejadian tersebut. Aldi menyebutkan, beberapa anggota Brigez lainnya diduga berupaya menghalangi penyelidikan.


"Ada beberapa pelaku lain yang ikut menghalangi atau merintangi penyidikan. Beberapa hasil pemeriksaan menunjukkan mereka memfasilitasi pelaku untuk melarikan diri. Saat ini, Polresta Bandung sedang mendalami perkara ini," ujarnya.

Baca juga: 10 Anggota Geng Motor Brigez Bandung yang Aniaya Jukir hingga Tewas Ditangkap di Garut

Menurut Aldi, beberapa pelaku yang melarikan diri ke Garut merupakan pentolan geng tersebut dan diduga terlibat langsung dalam penganiayaan terhadap korban.

"Beberapa pelaku utama sudah diamankan, termasuk inisial C, W, dan I. Mereka adalah aktor utama yang terekam di CCTV dan video yang beredar, terlihat ikut memukul korban hingga meninggal dunia," kata Aldi.

Polisi masih mendalami kasus ini dan belum mengumumkan pasal yang dijeratkan pada para tersangka.

Motif

Para tersangka sedang menjalani gelar perkara terkait kasus penganiayaan hingga tewas seorang juru parkir di Kecamatan Cimaung, Kabupatem Bandung, Jawa Barat pada Minggu petangKOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Para tersangka sedang menjalani gelar perkara terkait kasus penganiayaan hingga tewas seorang juru parkir di Kecamatan Cimaung, Kabupatem Bandung, Jawa Barat pada Minggu petang
Aldi mengungkapkan motif sementara anggota Brigez menganiaya RS lantaran para pelaku tak terima korban mengejek.

Tak terima dengan ejekan tersebut, kata Aldi, para pelaku langsung mengejar korban ke dalam mini market.

Baca juga: Geng Brigez Keroyok Jukir Bandung hingga Tewas karena Tak Terima Diejek

"Pemeriksaan sementara hanya ketersinggungan para pelaku ini pada korban yang meninggal dunia, terjadi semacam ejekan. Jadi akhirnya para pelaku mengejar korban hingga menganiaya dan korban meninggal dunia," katanya.

Pihaknya juga masih mendalami keterkaitan antara para pelaku dan korban. Pasalnya, saat kejadian, para pelaku tengah mengendarai motor dan korban tengah melintas.

"Nah ini, jadi prosesi hukum atau fakta-fakta masih kita bangun, tentunya berdasarkan keterangan dari saksi-saksi yang akan kita kumpulkan sehingga perkara ini jadi terang dan jelas," ungkap dia.

(Penulis: Kontributor Bandung, M. Elgana Mubarokah)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau