BANDUNG, KOMPAS.com - Wilayah Bogor diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 41 pada Kamis (10/4/2025) malam, yang diduga disebabkan oleh aktivitas sesar Citarik sinistral strike slip.
Peristiwa ini menyebabkan masyarakat setempat mendengar suara dentuman dan gemuruh.
Kepala BMKG Stasiun Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa suara gemuruh dan dentuman yang muncul saat gempa adalah hal yang wajar.
Baca juga: BMKG: Gempa Bogor M 4,1 Dipicu Sesar Citarik Aktif
"Gempa Bogor disertai munculnya suara gemuruh dan dentuman adalah hal wajar," ujar Ayu dalam pesan singkatnya, Jumat (11/4/2025).
Menurut Ayu, suara tersebut muncul akibat getaran frekuensi tinggi yang terjadi dekat permukaan.
"Sekaligus sebagai bukti bahwa gempa yang terjadi memiliki kedalaman hiposenter sangat dangkal. Semua gempa sangat dangkal disertai dengan suara ledakan, dentuman, dan gemuruh," tuturnya.
Lebih lanjut, Ayu menjelaskan bahwa gempa di Bogor termasuk dalam kategori gempa tektonik kerak dangkal atau shallow crustal earthquake yang disebabkan oleh aktivitas sesar aktif.
Baca juga: Bogor Diguncang 4 Kali Gempa Susulan Jumat Pagi, Dipicu Sesar Citarik Aktif
BMKG mencatat hingga Jumat (11/4/2025) pukul 06.00 WIB, telah terjadi empat kali gempa susulan.
Gempa utama terjadi pada pukul 22.16 WIB dengan pusat gempa terletak di darat pada koordinat 6.62 LS dan 106.8 BT, dengan kedalaman hanya 5 kilometer.
Guncangan ini dirasakan di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Depok pada skala intensitas III-IV MMI, serta menyebabkan kerusakan ringan pada beberapa rumah warga di Kota Bogor.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang