BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengatakan bahwa aksi premanisme kembali marak di Kota Bandung.
Farhan menekankan pentingnya penambahan Satuan Tugas (Satgas) Anti Premanisme di wilayah-wilayah yang dianggap rawan.
"Premanisme memang sedang viral lagi, maka pendekatan kita adalah ke kewilayahan. Kita sudah launching Tim Antipremanisme itu di Astana Anyar dan kita akan tambah lagi di beberapa kecamatan yang lain," ujar Farhan saat konferensi pers di Balaikota Bandung, Jalan Wastukencana, pada Selasa (29/4/2025).
Baca juga: Bupati Subang Klaim Premanisme di Pabrik BYD Sudah Ditangani Polisi
Farhan juga menyatakan bahwa ia bersama Forkopimda akan melakukan penelusuran di sejumlah daerah yang selama ini dikenal sebagai lokasi rawan aksi premanisme.
"Berikutnya, saya sedang melakukan pelacakan (premanisme) di daerah Cicaheum, Cicadas, dan Kiaracondong. Hari Jumat besok saya akan mulai bergerak," jelasnya.
Salah satu bentuk premanisme yang diidentifikasi Farhan adalah keberadaan juru parkir liar di pinggir jalan.
Ia menambahkan bahwa banyak juga tindakan kutip-mengutip iuran yang tidak seharusnya terjadi dengan mengatasnamakan keamanan.
"Juru parkir harus jelas, harus pakai tiket. Kemudian PKL setiap hari Kamis sore sampai Jumat malam tidak boleh berjualan, harus clear semuanya. Setelah selesai PKL dagang itu harus dibersihkan juga sampah serta dagangannya. Semua yang mengambil kutipan dari pedagang harus memberikan pengakuan dosa ke saya. Ada ketua RW, ada kelompok ormas, ada kelompok-kelompok pribadi, yang penting harus terdata," tegasnya.
Farhan menjelaskan bahwa juru parkir liar sering kali terlibat dalam aksi premanisme karena adanya kesempatan untuk memanfaatkan ruang kosong demi mencari uang.
Baca juga: Wagub Emil Dardak Beri Ultimatum bagi Premanisme Pengganggu Pelaku Usaha di Jatim
"Karena memang kita gagal sampai hari ini menyediakan lapangan atau ruang parkir yang layak, karena ruang parkir pinggir jalan itu memberikan ruang sebebasnya kepada para jukir liar dan petugas parkir tidak sebanyak jukir liar," ungkapnya.
Wali Kota Bandung itu menegaskan bahwa penyediaan lahan parkir akan menjadi salah satu program prioritas yang harus segera direalisasikan.
"Dalam 5 tahun ini harus ada minimal satu. Karena kuncinya adalah membangun kawasan parkir tersendiri. Kalau sudah jadi kawasan parkir tersendiri, maka para jukir liar itu bisa dikumpulkan dan kemudian diberikan pekerjaan yang resmi," tandasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang