BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintahan Prabowo Subianto tengah gencar melakukan dan mengoptimalkan digitalisasi pembelajaran melalui Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC).
Program itu diinisiasi guna mendukung transformasi pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) dengan memberikan sarana pembelajaran berupa Papan Belajar Interaktif atau Smart Board.
Nantinya, Papan Belajar Interaktif ini akan dibagikan ke semua sekolah, di antaranya Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Persis, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Deputi I Bidang Materi Komunikasi dan Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan, Muhammad Isra Ramli, mengatakan, monitor papan belajar tersebut nantinya akan terhubung dengan server yang ada di Jakarta.
Papan belajar interaktif itu akan menyediakan materi pembelajaran mulai tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah.
Baca juga: Sampah Plastik di Bandung Barat Disulap Jadi Bangku Sekolah, Jeje Buat Pilot Project
"Seluruh materi pembelajaran itu ada di dalam papan belajar pintar ini," katanya ditemui, Jumat (02/05/2025).
Papan interaktif itu diklaim bisa menghilangkan kesenjangan dalam kualitas pendidikan dan mempermudah akses transfer informasi.
Selain itu, sarana itu disebut cocok dengan generasi baru yang membutuhkan pendekatan yang lebih modern serta dianggap mampu meningkatkan kualitas pendidikan anak di sekolah dasar.
Khusus di SDIT Persis, papan belajar interaktif itu diperkenalkan khusus untuk anak didik kelas enam SD.
Kendati begitu, nantinya semua kelas di tingkatan akan dikenalkan dengan papan belajar interaktif secara bergilir.
Baca juga: Prabowo Ingin Setiap Sekolah Punya Layar TV Besar pada 2026
Deputi I Bidang Materi Komunikasi dan Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan Muhammad Isra Ramli saat diwawancarai soal program Papan Belajar Interaktif di SDIT Persis Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (2/4/5/2025)"Tadi saya diskusi dengan kepala sekolahnya, mereka akan atur ada giliran hari apa, kelas berapa, hari apa, kelas berapa untuk mengakrabkan dulu penggunaan ini, ada operator yang sudah dididik. Nanti juga akan membantu proses ini," ujarnya.
Isra menambahkan, pembagian smart board ini akan dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran.
"(Papan pembelajaran interaktif) sarana ini sudah dimulai dari hari ini, nanti secara bertahap akan ditambahkan," katanya.
Isra menyebut sekitar Rp 500 triliun lebih atau dua puluh persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) digelontorkan untuk mendukung kualitas pendidikan melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendik Dasmen).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang