BANDUNG, KOMPAS.com - Kota Bandung kembali menghidupkan Kampung Pelangi 200 yang sempat viral pada tahun 2020 dengan meresmikannya sebagai Lembur Katumbiri.
Peresmian ini dilakukan oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, pada Selasa (6/5/2025) di RW 12, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat.
Farhan menyatakan bahwa peresmian Lembur Katumbiri merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat sektor pariwisata di Kota Bandung yang berbasis kemasyarakatan.
"Saya berharap Lembur Katumbiri ini bisa menjadi contoh kawasan wisata lokal yang rapi, inklusif, dan bernilai edukatif," ujarnya.
Baca juga: Persib Juara, Farhan Persilakan Bobotoh Konvoi asal Tertib, Tak Euforia Berlebih
Wali Kota juga mengapresiasi kolaborasi lintas dinas, komunitas, dan seniman yang berhasil menghidupkan kembali kawasan tersebut dengan warna, cerita, dan identitas lokal.
"Bandung sekarang sedang fokus membangun sektor pariwisata. Bukan hanya Disbudpar, tapi juga Dinas Bina Marga dan SDA ikut menciptakan destinasi. Ini luar biasa. Bahkan mural pun menjadi media narasi yang kuat," tambahnya.
Dalam waktu dekat, Pemkot Bandung akan meluncurkan program 'Bandung Punya Cerita' pada Agustus 2025, menjelang perayaan Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) setiap bulan September.
Baca juga: Farhan: Persib Juara Jadi Dorongan Semangat untuk Pemkot Bandung...
Program ini bertujuan untuk mendorong dokumentasi sejarah, cerita rakyat, dan mural bernarasi sebagai bagian dari transformasi wajah Kota Bandung.
"Kita ingin Bandung punya cerita. Jangan sampai kota ini hanya jadi tempat lewat, tapi tidak memberi kenangan. Mural di dinding harus punya narasi, seperti yang kita lihat di Leiden, Belanda, dengan puisi Khairil Anwar," ungkap Farhan.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga, Didi Ruswandi, menjelaskan bahwa revitalisasi Kampung Pelangi 200 menjadi Lembur Katumbiri melibatkan pengecatan ulang sebanyak 347 rumah dengan menggunakan 504 galon cat senilai Rp190.000.000.
Proses revitalisasi ini melibatkan 150 personel di lapangan. "Kita mulai dari luar karena bagian dalam sempat terkendala anggaran. Tapi luar biasa, viral lebih dulu sebelum diresmikan," kata Didi.
Baca juga: Dukung Pendidikan Siswa di Barak Militer, Farhan Akan Bantu Mengawasi
Lembur Katumbiri memiliki daya tarik istimewa berkat lokasinya yang strategis dengan pemandangan yang menawan, serta mural karya seniman John Martono yang telah menghiasi beberapa titik di Kota Bandung.
Selain itu, kawasan ini juga telah mengembangkan konservasi ikan endemik, urban farming, dan pasar mingguan melalui kolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung.
Nama Lembur Katumbiri diusulkan langsung oleh warga untuk menggantikan nama sebelumnya, dengan harapan dapat lebih mencerminkan identitas lokal dan menghindari stereotipe. "Katumbiri dalam bahasa Sunda berarti pelangi, namun dengan rasa kultural yang lebih dalam dan kontekstual," tandas Didi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang