CIREBON, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berencana mengirimkan warga bermasalah, termasuk pemabuk, penjudi, dan pelaku masalah sosial lainnya, ke barak militer sebagai bagian dari upaya pembinaan.
Menurut Dedi, sistem pemidanaan saat ini dinilai belum mampu memberikan efek jera bagi pelaku pelanggaran hukum ringan, karena setelah keluar dari penjara, sebagian dari mereka kembali berbuat onar.
“Ke depan semua. Pertama pelajar, berikutnya orang-orang dewasa yang kerjanya mabok, malas, tidak nafkahi istri dengan baik. Kenapa? Kriminal-kriminal itu tidak hanya bisa diselesaikan dengan ditahan. Orang misalnya nyuri ayam satu ekor, ditahan, besoknya curi kambing. Kita ingin cari jalan orang berubah,” ujar Dedi saat ditemui Kompas.com di halaman Gedung Negara, Kota Cirebon, Rabu (7/5/2025) petang.
Baca juga: Pendidikan Barak Militer Segera Dibuka di Sumedang, 40 Siswa SMP Jalani Tes Kesehatan
Pernyataan tersebut disampaikan Dedi usai menyampaikan pidato dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jawa Barat di Bale Jaya Dewata, Kota Cirebon.
Ia menyoroti keberhasilan program serupa yang telah diterapkan kepada pelajar bermasalah. Setelah menjalani pembinaan di barak militer selama beberapa hari, para pelajar menunjukkan perubahan perilaku yang signifikan.
“Mereka pertumbuhannya baik, semakin disiplin, makan lahap, sudah meninggalkan kebiasaan merokok, minum, kebiasaan game online sampai jam 4 dini hari, sudah bisa tidur jam 9 jam 10 malam, ini sudah baik,” kata Dedi.
Baca juga: 30 Siswa di Cianjur Dididik di Barak Militer karena Tawuran, Mabuk, Bolos, dan Melawan Orangtua
Meski demikian, Dedi menekankan perlunya dukungan dari keluarga dan lingkungan saat mereka kembali ke rumah, agar kebiasaan baik tersebut bisa terus dilanjutkan.
Program serupa, lanjut Dedi, juga sedang dipertimbangkan untuk diterapkan kepada aparatur sipil negara (ASN) yang dinilai malas dan bermasalah. Namun, formula pembinaan bagi ASN masih dalam proses kajian.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang