Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Pemalakan Karyawan Kahatex Saat Gajian, Polisi Patroli Kawasan Industri

Kompas.com, 12 Mei 2025, 05:25 WIB
Eris Eka Jaya

Editor

KOMPAS.com - Polresta Bandung meningkatkan patroli keamanan di kawasan industri Rancaekek, Kabupaten Bandung, dan sekitarnya, menyusul laporan masyarakat tentang maraknya aksi premanisme saat waktu gajian atau awal bulan.

Kapolresta Bandung, Kombes Aldi Subartono, menyatakan kehadiran aparat kepolisian dilakukan sebagai respons atas informasi adanya praktik pemalakan di wilayah sekitar PT Kahatex.

"Kami hadir setelah mendapatkan informasi di wilayah Kahatex ini pada waktu-waktu tertentu apabila gajian banyak pelaku premanisme dan pemalakan," kata Aldi saat dikonfirmasi, Minggu (11/5/2025).

"Makanya, kami hadir bersama unsur terkait untuk memastikan semua aman," tuturnya.

Baca juga: Video Viral Preman Palak Buruh Kahatex di Sumedang, Polisi Ringkus 9 Pelaku

Menurut dia, kawasan industri yang berada di wilayah hukum Polresta Bandung harus dijamin keamanannya mengingat fungsinya yang vital bagi perekonomian daerah.

"Kita tahu ini di sini merupakan wilayah industri. Kami hadir memberikan rasa aman kepada pelaku industri, pelaku usaha, dan karyawan yang pulang malam hari dari tindakan premanisme," ujarnya.

Aldi menjelaskan, pihaknya mengedepankan pendekatan preventif dan preemptif untuk mencegah tindak kriminal sebelum terjadi.

Namun, ia menegaskan akan tetap menindak tegas bila diperlukan.

"Betul sekali, tindakan represif sudah dilakukan di beberapa tempat, termasuk dari Polres Sumedang dan Polda Jawa Barat, sehingga selain represif, kami juga melakukan tindakan preemptif dan preventif," katanya.

Baca juga: Premanisme di Kawasan Industri Rancaekek Bandung, Biasa Beraksi Saat Waktu Gajian

Polresta Bandung juga mengantisipasi momen rawan saat masa gajian dengan menambah personel di titik-titik strategis.

"Kami sudah menganalisis berdasarkan informasi yang kami terima, yang rawan itu ketika minggu-minggu gajian. Kami akan menambah personel lebih banyak saat waktu tersebut untuk mengantisipasi pemalakan dari premanisme," ucapnya.

Hingga kini, sebanyak 142 pelaku premanisme telah diamankan, sebagian ditetapkan sebagai tersangka dan sisanya masih dalam proses penyelidikan.

"Kami akan melakukan tindakan tegas terukur kepada siapa pun yang coba-coba melakukan premanisme kepada pelaku industri dan karyawan," ucapnya.

"Pelaku premanisme kami tidak akan beri ruang sedikit pun. Saya tekankan, di mana pun tindakan premanisme akan kami tindak tegas," kata Aldi.

Baca juga: Setuju Reaktivasi Jalur Kereta Tanjungsari-Rancaekek, Warga: Bisa Jadi Solusi Penataan Jatinangor

Respons Apindo

Langkah cepat dan tegas ini mendapat apresiasi dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Bandung.

"Kami sangat mengapresiasi komitmen Polresta Bandung yang terus hadir memberikan rasa aman bagi pelaku usaha. Keamanan adalah fondasi utama dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif," ujar Ketua Apindo Kabupaten Bandung, Wilky Kurniawan.

Patroli gabungan yang digelar pada Sabtu malam (10/5/2025) itu merupakan bagian dari kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD), yang menyasar kawasan industri dan titik-titik usaha lainnya sejak pukul 21.00 WIB.

(Penulis Kontributor Bandung Kompas.com: M. Elgana Mubarokah)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau