CIREBON, KOMPAS.com - Longsor tebing yang terjadi di Blok Rambut Kasih, Desa Gemulung Tonggoh, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Kamis (22/5/2025) siang, telah menyebabkan kerusakan pada beberapa rumah warga.
Lima rumah yang terletak paling dekat dengan tebing mengalami keretakan serius, sementara tanah di sekitar lokasi masih terus bergerak.
Pantauan Kompas.com di lokasi, longsor tersebut membuat tembok belakang sebagian rumah warga retak dengan ukuran bervariasi.
Keretakan ini terjadi setelah tebing yang berjarak sekitar 15 hingga 20 meter di belakang rumah warga ambruk.
Baca juga: Akses Jalan Putus akibat Longsor, Warga Krayan Meniti Tebing
Mani Sumarni, Ketua RT setempat, memperkirakan longsor kali ini memiliki panjang sekitar 25 meter dengan kedalaman mencapai 50 meter hingga mendekati dasar Sungai Sikanci.
Sumarni mengungkapkan, kejadian tersebut membuat warga panik dan berlarian menjauh dari titik longsor.
"Kemarin, saat ada yang mau membuang sampah di samping rumah, tiba-tiba ada suara gemuruh dan langsung longsor tebing ini. Warga berlarian menjauh karena takut longsornya semakin besar," ujar Sumarni saat ditemui di dekat rumahnya.
Baca juga: Update Banjir dan Longsor di Pegunungan Arfak: 15 Korban Tewas, 4 Belum Ditemukan
Sejak Jumat pagi hingga siang, Sumarni membantu warga yang terdampak, termasuk membongkar dua kandang kambing dan memindahkannya ke lokasi yang lebih aman.
Sebagai Ketua RT, Sumarni telah melaporkan kejadian tersebut kepada pemerintah desa dan meminta agar dilakukan antisipasi serta mitigasi untuk penanganan, mengingat longsor semakin meluas dan hujan masih turun.
Agus Saefudin, Kepala Desa Gemulung Tonggoh, menyatakan bahwa musibah longsor dengan skala besar ini merupakan kejadian pertama setelah beberapa tahun terakhir.
Longsor serupa yang mengakibatkan warga mengungsi terakhir kali terjadi pada tahun 2017.
Agus menambahkan bahwa kejadian ini membuat warga merasa panik dan khawatir.
Beberapa di antara mereka memilih untuk pindah ke rumah keluarga yang lebih aman, sementara yang lainnya tetap tinggal meskipun merasa takut.
Baca juga: Viral Pembacokan dengan Celurit, Polres Cirebon Tangkap 3 Remaja, Ingatkan Kriminalitas
"Longsor ini tidak terjadi saat hujan deras, melainkan beberapa jam setelahnya. Air yang deras meresap diduga membuat titik paling dekat dengan tebing rentan ambruk hingga akhirnya longsor," jelas Agus.
Agus menyatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah camat dan tim BPBD Kabupaten Cirebon untuk penanganan musibah ini.
Ia juga akan mengeluarkan himbauan kepada warga agar senantiasa waspada dan berhati-hati.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang