Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekayasa Lalu Lintas Berakhir, Jalur Wisata Puncak Normal Dua Arah

Kompas.com, 30 Mei 2025, 18:49 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kepolisian telah menghentikan rekayasa lalu lintas dengan skema satu arah atau one way di jalur wisata Puncak Bogor-Cianjur, Jawa Barat, pada Jumat (30/5/2025) sekitar pukul 17.30 WIB.

Sebelumnya, sistem one way ini diberlakukan secara bergantian dari Kilometer 48+200 Tol Jagorawi, setelah Exit Gerbang Tol (GT) Ciawi, Jakarta, hingga Puncak dan sebaliknya.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya volume kendaraan menuju Puncak pada libur panjang Kenaikan Yesus Kristus dan cuti bersama.

Baca juga: Jumat Pagi Ini, One Way Diberlakukan dari Arah Jakarta ke Puncak Bogor-Cianjur

"Untuk situasi arus lalu lintas pada Jumat ini, kami sudah memberlakukan dua arah mulai pukul 17.30 WIB, yang mana kami mulai memberlakukan rekayasa lalin sejak tadi pagi," ujar KBO Sat Lantas Polres Bogor, Iptu Ardian, di lokasi.

Ardian menjelaskan bahwa arus lalu lintas kendaraan ke arah Puncak mengalami peningkatan setelah Shalat Jumat.

Masyarakat dan pengendara mulai berbondong-bondong menuju jalur wisata tersebut.

Hal ini terlihat dari jumlah kendaraan yang melintas di jalur wisata, yang mencapai 63.000 sejak siang hari.

"Memang pasca ibadah Jumat, terjadi peningkatan arus lalu lintas dan itu banyak kendaraan yang ingin naik ke jalur Puncak, cukup ramai dan yang sudah ingin turun pun antrean sudah cukup panjang," tambahnya.

Dengan diberlakukannya dua arah, lalu lintas di ruas Jalan Raya Puncak Bogor-Cianjur kini kembali normal.

Prediksi puncak wisata

Ardian memprediksi bahwa puncak kunjungan wisatawan akan terjadi pada hari Sabtu.

"Prediksi kami akan terjadi di hari Sabtu esok hari dikarenakan jumlah kendaraan yang ingin turun di siang hari sudah cukup banyak, di mana mereka sudah menginap di hari Kamis dan Jumat," katanya.

"Sedangkan yang ingin naik ke jalur Puncak di hari Sabtu untuk menginap sampai hari Minggu, prediksi kami cukup banyak, maka jumlah kendaraan yang nantinya melintas di kawasan Puncak tertinggi akan ada di hari Sabtu," lanjut Ardian.

Antisipasi

Untuk mengantisipasi lonjakan arus lalu lintas, Ardian menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan pola rekayasa lalu lintas yang sama seperti sebelumnya.

Baca juga: Rekayasa Lalin Dihentikan Malam Ini, Jalur Puncak Normal 2 Arah

"Sarana dan prasarana kita siapkan, kemudian personel kita siapkan sama seperti kemarin. Namun, untuk langkah antisipasi mungkin akan berbeda di tiap harinya. Untuk pemberlakuan contraflow, penerapan gage, dan one way itu akan sama penerapannya di esok hari," tutupnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau