BANDUNG, KOMPAS.com - Sebuah drone yang diduga membawa narkoba melayang di atas Lapas Narkotika Kelas II A Bandung.
Drone tersebut sempat terekam kamera gawai milik petugas lapas dan ramai di media sosial.
Dalam video yang diunggah salah satu akun Instagram itu, terlihat drone yang diterbangkan memiliki ukuran yang sama dengan drone pada umumnya.
Namun, terlihat dalam video, drone tersebut seperti membawa sebuah benda.
Baca juga: Polisi Gerebek Arena Sabung Ayam di Bandung, 18 Orang dan 10 Ayam Diamankan
Sontak, pegawai lapas tersebut merekam hingga barang tersebut dijatuhkan di salah satu lokasi di Lapas Narkotika Kelas II A.
Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (Ka KPLP), Muhammad Nurzaman, mengatakan drone tersebut terbang pada hari Sabtu (10/6/2025) kemarin.
Dia membenarkan drone tersebut membawa dua paket narkotika jenis sabu dengan berat 25 gram.
"Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan bahwa bungkusan tersebut berisi dua paket sabu seberat total 25 gram. Kami segera berkoordinasi dengan Satresnarkoba Polresta Bandung dan menyerahkan seluruh barang bukti beserta WBP terkait untuk penanganan lebih lanjut," katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (10/6/2025).
Baca juga: Viral Pura-pura Tertabrak, Busto Palak dan Ancam Ibu dengan Sajam di Bandung
Nurzaman menjelaskan, awal mulanya petugas regu jaga mencurigai pergerakan sebuah drone yang melintas di atas blok hunian dan menjatuhkan bungkusan mencurigakan.
Dia menyebut, diduga warga binaan terlibat dalam aksi penyelundupan tersebut.
Beruntung, gerak cepat petugas berhasil menggagalkan pengambilan barang.
"Upaya penyelundupan narkotika jenis sabu dengan modus canggih menggunakan drone berhasil digagalkan oleh petugas pengamanan," ujarnya.
Menurutnya, kejadian itu mempertegas upaya penyelundupan narkoba sudah tidak lagi menggunakan jalur-jalur konvensional.
Hal itu menunjukkan betapa seriusnya tantangan pengamanan saat ini.
"Modus sudah tidak lagi konvensional. Mereka memanfaatkan teknologi seperti drone, tetapi personel kami sudah dibekali kepekaan dan kesiapsiagaan," ujar dia.
Sementara itu, Kalapas Narkotika Kelas II A Bandung, Ahmad Tohari, mengatakan kejadian tersebut membuktikan kompleksitas tantangan pengamanan di dalam lapas.
"Modus semakin canggih, tetapi komitmen kami menjaga keamanan jauh lebih kuat. Tidak ada celah untuk penyelundupan,” ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang