Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasad Nelayan Tenggelam di Danau Toba Ditemukan Terdampar 7,5 Km dari Lokasi Perahu Terbalik

Kompas.com, 11 Juni 2025, 21:21 WIB
Teguh Pribadi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


SIMALUNGUN, KOMPAS.com – Jasad seorang nelayan yang tenggelam di perairan Danau Toba, Simanindo, Kabupaten Samosir, ditemukan terdampar hingga ke perairan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Jarak hanyutnya korban diperkirakan sejauh 7,5 kilometer dari lokasi awal perahu terbalik.

Peristiwa terjadi saat korban, Amran Malau (49), warga Kecamatan Simanindo, dan adiknya, Sukandi Malau (40), menaiki perahu untuk mencari ikan di perairan Danau Toba yang berlokasi di Desa Cinta Dame, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Selasa (10/6/2025) siang sekitar pukul 14.50 WIB.

Di tengah perjalanan, perahu mereka dihantam angin kencang dan gelombang tinggi hingga terbalik. Sukandi berhasil berenang ke tepi dan langsung diselamatkan warga. Namun, korban tidak berhasil muncul ke permukaan.

Baca juga: Perahu Nelayan Terbelah Dihantam Ombak Pantai Glagah, 1 Orang Dilarikan ke RS

Sementara itu, barang-barang yang ditemukan di lokasi di antaranya pakaian korban, senapan angin, dan ember. Seluruh barang tersebut telah diserahkan kepada pihak keluarga.

Koordinator Pos SAR Danau Toba, Hisar Turnip, mengatakan proses pencarian terkendala cuaca yang berubah-ubah, angin kencang, dan gelombang tinggi yang mengganggu stabilitas penyelam.

Hisar menambahkan, jasad korban ditemukan setelah mendapat informasi dari masyarakat bahwa korban terdampar di Pantai Ciara, Tigaras, Kabupaten Simalungun. Tim SAR kemudian menuju lokasi dan menemukan jasad korban pada Rabu (11/6/2025) pukul 15.30 WIB.

“Menurut saksi sudah ditemukan sejak pagi, namun tidak ada konfirmasi. Dikonfirmasi ke kita sekitar pukul dua tadi, lalu dikirim ulang fotonya, lalu kita jemput,” kata Hisar dalam keterangannya yang diterima Rabu petang.

Baca juga: Nelayan Penolong Kapal Tenggelam Diberangkatkan Umrah Gratis

Jasad korban ditemukan berjarak sekitar 3,9 nautical mile (NM) ke arah timur-timur laut atau sekitar 7,5 kilometer dari lokasi awal perahu terbalik.

“Kalau dilihat dari jarak jatuhnya korban, itu memang di luar dugaan bisa terdampar ke arah sana,” kata Hisar.

Ia menjelaskan, kondisi tubuh korban ditemukan dalam keadaan utuh, namun terdapat luka pada bagian kepala yang diduga akibat gesekan ombak.

Tim SAR melakukan pencarian di bawah air menggunakan echosounder yang terpasang di RIB (rigid inflatable boat), penyisiran dengan aqua eyes, serta penyisiran permukaan menggunakan RIB dan penyelaman.

“Jenazah korban telah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Operasi SAR resmi ditutup dan seluruh unsur dikembalikan ke satuan masing-masing,” tutup Hisar.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau