BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berencana uang bonus Persib Bandung hasil sumbangan aparatur sipil negara (ASN) Jabar yang dikembalikan akan digunakan untuk membangun rumah rakyat miskin.
Namun, ia akan membicarakan terlebih dahulu dengan ASN yang telah menyumbangkan uangnya.
Bila mereka setuju, uang itu akan digunakan untuk kegiatan yang bermanfaat.
"Nanti saya mau bicara dengan para ASN, nanti yang Rp 400 jutanya diarahin ke mana, misalnya untuk pembangunan rumah rakyat miskin," ujar Dedi Mulyadi di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Rabu (2/7/2025).
Baca juga: Bonus Persib Patungan ASN Ditolak, Dedi Mulyadi: Terserah Sekda dan Penyumbang Mau Dikemanakan
Dedi menghormati keputusan manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) yang mengembalikan uang bonus hasil patungan tersebut.
Kendati demikian, dia telah menepati janji memberikan uang bonus sebesar Rp 1 miliar dari saku pribadinya yang berasal dari tabungan dan penjualan empat ekor sapi.
"Pertama kan Persib sudah dari saya kan Rp 1 miliar, yang kedua kalau dari ASN, kan saya sudah bilang bahwa tidak boleh menggunakan dana pemerintah, APBD, harus pribadi dan tidak boleh dipaksakan," kata Dedi.
Sebelumnya, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar mengungkapkan bahwa manajemen menolak uang bonus dari pemerintah daerah.
Hal ini karena Umuh merasa Pemprov terbebani dengan janji bonus untuk para staf dan para penggawa Persib.
Baca juga: Jauh dari Target, Bonus ASN untuk Persib Rp 356 Juta Diserahkan Sekda
"Uang yang dijanjikan Rp 1 miliar itu Sekda sudah berkoar-koar ke mana-mana dan sudah memberikan uang kadeudeuh dikumpulkan Rp 365 juta. Sudah diinstruksikan kepada staf di Persib, saya tolak,” kata Umuh di Bandung.
Umuh mengaku tidak mau kelak menjadi masalah dari pemberian bonus Persib juara ini.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang