KARAWANG, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR RI, Cellica Nurrachadiana, menyatakan dukungannya terhadap rencana pemerintah dalam menyusun Peraturan Presiden (Perpres) baru untuk menangani masalah kendaraan Over Dimensi dan Over Loading (ODOL).
Ia menyoroti kerusakan jalan di Karawang Selatan yang disebabkan oleh kendaraan dengan muatan berlebihan.
Cellica menjelaskan bahwa Perpres ini merupakan tanggung jawab negara untuk menyelamatkan nyawa warga, dan bukan semata-mata bertujuan untuk membatasi ruang gerak para pelaku usaha logistik.
"Harus kita tegaskan bahwa ini bukan tentang membatasi usaha, tapi menyelamatkan jiwa manusia. Angka kecelakaan akibat ODOL itu nyata, dan dampaknya bukan hanya bagi pengemudi, tapi juga pengguna jalan lainnya," ujarnya dalam sebuah konferensi pers di Karawang, Kamis (3/7/2025).
Baca juga: Demo Truk ODOL Sebabkan Bawang Merah Sumbang Inflasi Kalteng, Begini Penjelasannya
Sebagai anggota DPR yang membidangi ketenagakerjaan dan perlindungan tenaga kerja, Cellica juga mengungkapkan bahwa para pengemudi sering kali menjadi korban dari sistem yang tidak adil.
Mereka harus menghadapi beban kerja berlebihan dan risiko kecelakaan tinggi tanpa perlindungan hukum dan kesejahteraan yang memadai.
"Kita tidak bisa terus membiarkan nyawa pengemudi dipertaruhkan demi efisiensi biaya. Sudah saatnya negara hadir secara konkret dengan regulasi yang kuat, melalui Perpres, untuk mengatur tata kelola logistik yang adil dan aman bagi semua pihak," tegasnya.
Cellica menyoroti data kecelakaan terbaru yang menunjukkan urgensi dari Perpres ODOL.
Salah satunya adalah kecelakaan maut yang terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2 pada 4 Februari 2025, yang melibatkan truk ODOL bermuatan galon air.
Kecelakaan tersebut merenggut delapan nyawa dan melukai sebelas orang.
Korlantas Polri juga mencatat terdapat 29.838 pelanggaran over load dan 21 pelanggaran over dimension dalam dua bulan operasi.
Selain aspek kecelakaan, Cellica menekankan dampak truk ODOL terhadap infrastruktur di daerah, termasuk di Karawang.
Ia mencatat jalan Pangkalan–Loji di Karawang Selatan mengalami kerusakan berat akibat dilalui truk-truk tambang yang kelebihan muatan.
"Ini bukan hanya soal ketidaknyamanan, tapi sudah mengancam keselamatan warga sekitar dan memperparah keterisolasian daerah," ungkap mantan Bupati Karawang dua periode tersebut.
Cellica menegaskan bahwa kerusakan infrastruktur adalah bukti nyata bahwa tanpa regulasi yang adil dan tegas, beban logistik justru akan ditanggung oleh masyarakat melalui kerusakan jalan, kecelakaan, dan kerugian ekonomi.
Ia menambahkan bahwa Perpres ODOL ke depan harus tidak hanya membahas teknis pengawasan kendaraan, tetapi juga perlindungan terhadap pekerja, khususnya para pengemudi angkutan barang.
Ia mendorong pengaturan standar kerja, upah layak, dan jaminan keselamatan kerja bagi para sopir yang kerap berada di garis depan tekanan industri.
Baca juga: Polda Jambi Deteksi 1.400 Kendaraan Melanggar Aturan Zero ODOL
"Kalau ini dilakukan dengan pendekatan transisi yang adil, disertai insentif dan perlindungan yang jelas, maka dunia usaha pun akan mendukung. Tapi yang paling utama, tidak ada lagi korban jiwa atau kerusakan daerah yang sia-sia karena kelalaian sistem. Satu nyawa terlalu banyak untuk dikorbankan," pungkas Cellica.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang