BOGOR, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin (7/7/2025) malam, menyebabkan banjir yang merendam Rumah Sakit (RS) Permata Jonggol.
Sebanyak 16 pasien yang dirawat di lantai satu rumah sakit terpaksa dievakuasi ke lantai dua akibat genangan air.
"Ketinggian air di ruangan lantai satu mencapai sekitar 20 sentimeter, sementara halaman dan area parkir tergenang air setinggi 50 hingga 70 sentimeter," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani, saat dikonfirmasi pada Selasa (8/7/2025).
Baca juga: Imbas Banjir Bogor, Dedi Mulyadi Akan Evaluasi Tempat Wisata di Puncak
Banjir terjadi sekitar pukul 21.30 WIB setelah hujan berintensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut dalam waktu yang cukup lama, menyebabkan luapan dari Kali Cibarengkok dan Kali Cikarang.
Selain merendam rumah sakit, banjir juga menutup akses Jalan Raya Cileungsi-Jonggol, sehingga sempat membuat lalu lintas tersendat.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Bogor segera diterjunkan ke lokasi, bersama sejumlah unsur seperti DAMKAR, Tagana, Kencana Kecamatan Jonggol, Babinsa Desa Sukamanah, dan Satpol PP untuk melakukan evakuasi dan kaji cepat.
“Tim di lapangan juga melakukan pembersihan lumpur pascabanjir, analisis di lokasi, serta edukasi dan imbauan kebencanaan kepada masyarakat,” jelas Adam.
Baca juga: Banjir Bogor, Dedi Mulyadi Ajak Pusat: Kembalikan Puncak pada Alam Asalnya...
Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun pengungsi dalam kejadian ini.
Seluruh pasien dan staf medis dalam kondisi selamat, meski pelayanan di RS Permata Jonggol sempat terganggu karena penanganan pasien dan peralatan medis dialihkan ke lantai dua.
Penerimaan pasien pun ditutup sementara.
Situasi mulai berangsur normal sekitar pukul 02.00 WIB, Selasa dini hari, setelah air surut baik di area rumah sakit maupun di ruas jalan utama.
"Total 16 pasien yang dievakuasi ke lantai dua RS Permata Jonggol. Untuk kerusakan, tidak ada," ungkapnya.
Adam mengingatkan bahwa banjir berpotensi kembali terjadi jika hujan dengan intensitas tinggi mengguyur dalam durasi lama.
"Kami mengimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana, mengingat cuaca ekstrem yang tidak menentu masih berpotensi terjadi di wilayah Bogor," imbaunya.
Diperlukan penanganan lebih lanjut dari instansi terkait untuk mengurangi risiko banjir serupa di masa mendatang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang