BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengaku optimistis gelaran lomba lari Pocari Sweat Run 2025 di Kota Bandung pada Sabtu (19/7/2025) dan Minggu (20/7/2025) akan memberikan pengalaman yang baik untuk para pelari.
Farhan memastikan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung akan memastikan di sepanjang rute jalur lomba, pelari tidak akan melihat sampah.
"Khusus untuk DLHK, akan melakukan pembersihan sampah sejak tengah malam ini di sepanjang rute dan sepanjang jalan protokoler sehingga semua pelari akan merasakan pengalaman hari yang paling menyenangkan di Kota Bandung," kata Farhan di Kiara Artha Park, Kiaracondong, Kota Bandung, Jumat (18/7/2025).
Selain itu, Farhan juga meminta pemerintah kewilayahan yang dilewati rute lari untuk siaga menjaga kebersihan.
Baca juga: Alasan Pocari Sweat Run 2025 di Bandung Digelar Dua Hari
"Untuk kebersihan, kami akan melibatkan 6 kecamatan dan kurang lebih 16 kelurahan yang dilewati oleh jalur-jalur ini, di mana para petugas kebersihannya sudah siap. Begitu selesai acara, pelari lewat, ini semua dibersihkan," ucapnya.
Berkaca dari momen juara Persib Bandung, di mana setiap akhir pekan di Kota Bandung selalu menjadi ajang perayaan, Farhan pun optimistis sampah usai gelaran Pocari Sweat Run 2025 akan lebih mudah tertanggulangi.
"Saya confident bahwa tim dari Pemerintahan Kota Bandung, dari wilayah maupun yang ada di Pemkot, semuanya bisa menghadapi acara besarnya dengan sangat baik karena terbukti tanggal 9 Mei, tanggal 25 Mei ada konvoi Persib," katanya.
Di tempat yang sama, Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka, Puspita Winawati, menambahkan, Pocari Sweat Run 2025 tahun ini menginjak tahun ke-12 penyelenggaraannya dengan melibatkan 15.000 pelari.
Puspita memastikan rekayasa rute jalur hingga waktu gelaran lomba lari sudah dimaksimalkan agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat.
"Kami juga banyak sekali koordinasinya, tidak hanya satu dua minggu ini, tapi sudah berbulan-bulan untuk memastikan semua rekayasa jalan dan juga rute yang kami lewati itu terkendali waktu event day-nya," akunya.
Puspita menambahkan, pihaknya juga telah melakukan evaluasi dari event sebelumnya agar kemacetan yang dialami masyarakat tidak terjadi kembali.
"Memang tahun sebelumnya kami ada maraton sehingga waktu penyelenggaraan lebih panjang. Tahun ini kami tidak ada maraton, waktu penyelenggaraan akan lebih pendek. Kami juga memajukan jam mulai, jadi nanti hari Sabtu ada di jam 05.00 WIB, hari Minggu ada di jam 04.00 WIB," ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang