KARAWANG, KOMPAS.com - Adanya penambahan rombongan belajar pada tahun ajaran 2025-2026 membuat puluhan siswa SMP Negeri (SMPN) 3 Telagasari belajar di lantai karena keterbatasan meja dan kursi.
Berdasarkan pantauan, sejumlah siswa terlihat duduk berimpitan di atas lantai tanpa alas.
Mereka belajar di ruangan perpustakaan dan laboratorium yang difungsikan sementara akibat keterbatasan ruang kelas.
Baca juga: Soal Rombel 50 Siswa ala Dedi Mulyadi, Wamendikdasmen: Makruh, Sebaiknya Tak Dilakukan
Kepala SMPN 3 Telagasari Darmanto mengatakan, tahun ajaran kali ini, sekolahnya menerima lima rombel siswa baru sejumlah 200 siswa.
"Awalnya kami hanya mengajukan empat rombel. Namun, tahun ini kami mendapatkan lima rombel baru. Akibatnya, sebagian siswa tidak kebagian ruang kelas dan sarana pendukung," kata Darmanto di SMPN 3 Telagasari, Selasa (21/7/2025).
Darmanto mengatakan, sebelum kebijakan sementara belajar di ruang perpustakaan dan laboratorium, pihaknya telah berkoordinasi dengan wali murid.
Sebab, belum tersedia meja dan kursi.
Baca juga: Mengapa Dedi Mulyadi Tak Libatkan Sekolah Swasta soal Kebijakan Kuota Rombel?
"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan wali murid. Jika ada orangtua siswa yang bersedia membantu pengadaan meja dan kursi, kami sangat terbuka. Tapi, kami tidak memungut atau memaksakan iuran dalam bentuk apa pun," kata Darmanto.
Darmanto berharap Disdikpora Karawang segera turun tangan membantu penyediaan ruang kelas baru beserta fasilitas mebeler.
Karena jumlah ruang kelas terbatas, saat ini ruang perpustakaan dan laboratorium terpaksa digunakan sebagai ruang belajar darurat.
"Kami butuh tambahan minimal 12 ruang kelas agar kegiatan belajar bisa berjalan optimal," kata Darmanto.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang