KOMPAS.com - Berdasarkan data dari Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri per 10 Agustus 2025, realisasi Belanja APBD Provinsi Jawa Barat tertinggi secara nasional sebesar 52,08 persen disusul DI Yogyakarta 51,39 persen.
Kemudian, Provinsi Jawa Timur di urutan ketiga sebesar 51,30 persen. lalu Provinsi Gorontalo sebesar 50,36 persen.
Setelah itu, provinsi lainnya Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Tumur, Banten, Papua, Maluku Utara, Sulawesi Utarada Aceh rata-rata realisasi belanja APBD Tahun Anggaran 2025 sebesar 40 persen dan masuk kategori biru atau positif.
Sementara Presentase Realisasi Pendapatan APBD TA 2025 data per 10 Agustus 2025, Jawa Barat masuk kategori hijau atau positif sebesar 54,67 persen sedikit di bawah DKI Jakarta sebesar 55,38 persen.
Provinsi yang tertinggi realisasi pendapatan adalah Maluku Utara sebesar 72,41 persen disusul DI Yogyakarta 65,41 persen dan Kalimantan Barat 62,82 persen.
Baca juga: Realisasi Belanja APBD Jabar Capai 52 Persen, Tertinggi Se-Indonesia
Jawa Barat pun didaulat menjadi salah satu provinsi terbaik dalam pengelolaan keuangan.
Karena itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendapat "hadiah" kursus pengelolaan keuangan ke Korea Selatan.
Soal "hadiah" ini dibenarkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (12/8/2025).
"Ya, saya mendapat hadiah atas pengelolaan keuangan dari Kemendagri. Hadiahnya kursus pengelolaan keuangan ke Korea Selatan," kata Dedi.
Namun, Dedi mengatakan, ia tidak akan pergi ke Korea Selatan.
Pihaknya akan menugasi anak buahnya di Pemprov Jabar untuk pergi ke Negeri Ginseng tersebut.
"Saya akan menugasi yang dari Pemprov Jabar ke Korea Selatan. Saya di sini saja mengurus daerah," ucap Dedi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang