Editor
KOMPAS.com - Survei Litbang Kompas menunjukkan 97,1 persen masyarakat menyukai sosok Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, sementara ada 2,1 persen yang menyatakan tidak suka.
Adapun 71,9 responden menyukai Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan. Sementara 4,6 persen responden menyatakan tidak suka dan 23,3 persen menjawab tidak tahu.
Peneliti Litbang Kompas Rangga Eka Sakti mengatakan, angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat resistensi terhadap Dedi sangat rendah.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Warga Jabar Beri Nilai 8,5 untuk Kinerja Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan
"Sementara sosok wagubnya, di satu sisi mayoritas suka dengan Erwan Setiawan, tapi tingkat kesukaan jauh lebih rendah di angka 70 an persen," ujar Rangga saat diwawancarai via Zoom, Jumat (15/8/2025).
Hal serupa juga terlihat pada citra Dedi Mulyadi dan Erwan.
Sebanyak 98,9 persen responden menilai citra Dedi baik, hanya 0,6 persen yang menyatakan buruk.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Mayoritas Warga Jabar Tak Puas Kinerja Dedi Mulyadi soal Lapangan Kerja
Sementara, 80,4 persen responden menilai citra Erwan baik, 1,3 persen menyatakan tidak baik, dan 18 persen menjawab tidak tahu.
"Dedi baik sekali 98,9 persen citra baik, bahkan 45 persen sangat baik. Erwan juga baik tapi selisihnya di atas 18 persen," ujar Rangga.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: 90 Persen Warga Jabar Yakin Dedi Mulyadi Tepati Janji Kampanye
Dari hasil survei 97,1 persen responden mendukung gaya Dedi Mulyadi yang menonjolkan budaya Sunda dalam keseharian, seperti memakai ikat kepala khas Sunda serta menggunakan bahasa Sunda.
Adapun 94 persen responden juga mendukung Dedi membuat konten di media sosial dalam setiap aktivitasnya.
"Dan kerap turun ke bawah memberikan bantuan konkret, salah satunya uang ini sangat diapresiasi, didukung warga Jabar sampai 98 persen. Artinya beberapa hal yang selama ini ditunjukkan sangat didukung warga Jabar," kata Rangga.
Metode penelitian survei melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan Litbang Kompas dari tanggal 1–5 Juli 2025.
Sebanyak 400 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Barat.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, “margin of error” penelitian +/- 4,9 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.
Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang