Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Sebut Sesar Lembang Bisa Timbulkan Gempa Magnitudo 5,5 di Bandung Barat

Kompas.com, 29 Agustus 2025, 13:04 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com – Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali dihadapkan pada ancaman gempa bumi setelah dua segmen Sesar Lembang di bagian barat menunjukkan aktivitas signifikan dalam beberapa pekan terakhir.

Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung, sejak 25 Juli hingga 20 Agustus 2025, segmen Cimeta telah mengalami enam kali gempa dengan magnitudo kecil, berkisar antara 1,7 hingga 2,3.

Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu menjelaskan, Sesar Lembang membentang sepanjang 29 kilometer dan terbagi menjadi enam segmen.

Baca juga: Hadapi Sesar Lembang, Bandung Perbanyak Simulasi Keselamatan Saat Gempa Bumi

Saat ini, hanya segmen Cimeta dan Cipogor yang menunjukkan pergerakan aktif.

“Segmen ini melewati wilayah Kabupaten Bandung Barat, termasuk Kecamatan Ngamprah dan Cisarua, sehingga wilayah ini menjadi yang paling berisiko terkena dampak getaran gempa,” ungkap Teguh dalam keterangan resminya yang diterima Kompas.com, Jumat (29/8/2025).

Potensi Gempa Magnitudo 5,5

Hasil kajian BMKG menunjukkan bahwa dua segmen aktif tersebut berpotensi menimbulkan gempa dengan kekuatan maksimal magnitudo 5,5.

BMKG memproyeksikan, berdasarkan peta guncangan atau shakemap, gempa dari segmen Cimeta dan Cipogor dapat dirasakan oleh masyarakat Bandung Barat dengan intensitas V hingga VI MMI (Modified Mercalli Intensity) dan percepatan tanah mencapai 62 hingga 120 gal.

Baca juga: Gunung Ini Makin Bertambah Tinggi Ratusan Meter akibat Sesar Lembang

Guncangan pada level tersebut berpotensi menimbulkan kerusakan ringan, seperti plester dinding yang rontok hingga cerobong asap pabrik yang patah.

“Getaran ini bisa dirasakan oleh seluruh penduduk Bandung Barat. Banyak yang akan terkejut dan lari keluar rumah,” tambah Teguh.

Menanggapi kondisi ini, BMKG Bandung mendorong pemerintah daerah dan masyarakat untuk memperkuat kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman gempa bumi.

Langkah antisipasi yang ditekankan mencakup peningkatan kualitas bangunan, pemasangan rambu evakuasi, pemetaan mikrozonasi, pelatihan keselamatan gempa, penguatan sistem mitigasi, serta edukasi yang dilakukan secara masif.

Teguh mengingatkan, kesiapsiagaan masyarakat menjadi faktor penting untuk menekan potensi kerugian dan risiko bencana. “

Walau potensi gempa saat ini diperkirakan maksimal magnitudo 5,5, kita tidak boleh lengah. Kesiapsiagaan adalah kunci utama,” ujarnya.

Hingga saat ini, BMKG Bandung masih melakukan pemantauan intensif melalui jaringan sensor INATEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System) dan Lembang Framework untuk memastikan peringatan dini segera disampaikan jika terjadi lonjakan aktivitas kegempaan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau