CIANJUR, KOMPAS.com - Khawatir terjadi aksi unjuk rasa susulan yang kembali berujung ricuh, sejumlah sekolah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, hari ini memberlakukan pembelajaran daring.
Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, sekolah-sekolah tersebut, khususnya yang berada di area aksi unjuk rasa pada Sabtu (30/8/2025), di antaranya adalah SMP Islam Kreatif, SMP Negeri 1, SMA Negeri 1, SMP Al-Azhar, dan MAN 1 Cianjur.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur, Helmi Halimudin, mengatakan bahwa kebijakan ini diambil sebagai antisipasi dan untuk menjaga keselamatan peserta didik.
Baca juga: 32 Sekolah di Bandung Terapkan Pembelajaran Jarak Jauh, ASN Tetap Kerja Normal
"Ada kekhawatiran dari pihak orang tua siswa dan kemudian kami tindaklanjuti. Ada beberapa sekolah yang daring, tetapi para guru tetap di sekolah," ujar Helmi melalui telepon, Minggu (31/8/2025) malam.
Meski demikian, dikatakan Helmi, ada beberapa sekolah yang berada di wilayah kota yang tetap menggelar pembelajaran sebagaimana biasanya, tetapi dengan pengetatan di lingkungan sekolah.
"Kami juga sudah instruksikan para guru di sekolah dan berharap pihak orang tua juga turut mengawasi aktivitas belajar anak di rumah," kata dia.
Pasalnya, ungkap dia, pada aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh kemarin, puluhan pelajar turut serta dan diamankan polisi.
Baca juga: Antisipasi Aksi Anarkistis, Farhan Minta Warga Bandung Aktifkan Lagi Siskamling
"Ada pelajar SMP, SMA, dan yang di bawah Kemenag. Kalau khusus pelajar SMP ada sebanyak 16 orang," ucap Helmi.
Helmi menambahkan bahwa para pelajar tersebut telah dikembalikan kepada orangtua masing-masing setelah sebelumnya diamankan polisi dan dibawa ke Polres Cianjur untuk didata dan dilakukan pembinaan.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa Koalisi Rakyat Cianjur di Gedung DPRD Cianjur, Jawa Barat, pada Sabtu (30/8/2025) petang berujung ricuh.
Polisi menembakkan meriam air dan puluhan kali gas air mata ke arah pengunjuk rasa sehingga massa berlarian menyelamatkan diri.
Baca juga: Demo Ricuh di Gedung DPRD Cianjur, Massa Lempar Batu, Polisi Tembakkan Gas Air Mata
Dalam insiden tersebut, sejumlah pengunjuk rasa dimasukkan ke dalam ambulans karena mengalami sesak napas.
Sementara itu, polisi berpakaian preman tampak mengamankan sejumlah pengunjuk rasa yang diduga sebagai provokator.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang