INDRAMAYU, KOMPAS.com - Lima orang yang merupakan satu keluarga ditemukan tewas di Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Kematian satu keluarga ini pun masih menjadi misteri, tetapi diduga korban tewas karena dibunuh.
Dari informasi yang diterima, saat ditemukan kelima korban berada dalam keadaan terkubur di dalam rumah.
"Lokasi tepatnya kurang tahu karena tidak ada yang boleh masuk, tetapi informasinya dikubur di dalam rumah,” ujar Sukarta (50), warga setempat, Selasa (2/9/2025).
Baca juga: 5 Orang 1 Keluarga Ditemukan Tewas di Indramayu, Jasad Terkubur di Bawah Pohon Nangka
Penemuan satu keluarga tewas ini terjadi pada Senin (1/9/2025) malam.
Kabar tersebut langsung menggemparkan warga.
Adapun identitas para korban diketahui adalah H Sahroni (75), Budi (45), Euis (40), serta dua anak berinisial R (6) dan Bela (3).
Kelima korban ini terdiri dari suami-istri, mertua, dan dua anak mereka.
"Di rumah itu cuma ada mereka berlima saja," ujar dia.
Baca juga: Kronologi Penemuan 5 Orang Tewas Terkubur Dalam Rumah di Indramayu Versi Warga
Warga lainnya, Okta (38), menyampaikan bahwa penemuan mayat ini berawal saat ada keluarganya yang datang karena curiga para korban tidak bisa dihubungi dalam beberapa hari terakhir.
Hingga akhirnya, pada Senin (1/9/2025) kemarin, keluarganya datang.
Namun, kondisi rumah saat itu sepi dan dalam keadaan terkunci.
Baca juga: Polisi Tangkap 58 Orang Hendak Menyusup Saat Demo di Indramayu
Di sisi lain, kata Okta, juga tercium bau busuk yang sangat menyengat dari dalam rumah.
"Kala itu pintu rumah langsung didobrak, di dalamnya ditemukan para korban dalam keadaan terkubur di dalam rumah," ujar dia.
Kelima korban pun sudah dievakuasi dan langsung dibawa ke RS Bhayangkara Losarang, Indramayu, untuk dilakukan otopsi.
Kasie Humas Polres Indramayu, AKP Tarno membenarkan adanya temuan lima jenazah tersebut.
"Benar, kami menerima laporan penemuan lima anggota keluarga meninggal dunia. Saat ini tim penyidik masih bekerja di lapangan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (2/9/2025) pagi, dikutip dari Tribun Jabar.
"Datanya belum ada. Penyidik masih mendalami," ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang