CIMAHI, KOMPAS.com - Musisi legendaris Acil Bimbo atau Darmawan Hardjakusumah dimakamkan di TPU Muslim Cipageran, Cimahi, Selasa (2/9/2025) siang. Prosesi pemakaman berlangsung khidmat diiringi tangis keluarga dan kerabat dekat.
"Saya nengok tanggal 2 Agustus, kita ngobrol berbagai hal, beliau hanya ketawa saja," kata mantan Wali Kota Bandung Dada Rosada yang hadir dengan wajah sendu.
Bagi Dada, Acil bukan sekadar musisi. Ia terlibat merawat seni dan budaya yang kala itu menjadi prioritas Pemkot Bandung. "Kang Acil membantu saya saat seni budaya jadi prioritas Pemkot Bandung," ujarnya.
Baca juga: Sosok Acil Bimbo dalam Kenangan Farhan: Bandung Kehilangan Besar Putra Terbaik...
Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ono Surono juga menyebut Acil sebagai penafsir kehidupan.
"Beliau menyampaikan pesan tentang karakter, budaya, sosial, lingkungan, dan humanisme. Beliau enggak masuk politik praktis, tapi konsen di akar," ucapnya.
Aktor Irgi Fahrezi mengingat Acil sebagai pribadi hangat. "Kalau lebaran suka datang, keluarganya kompak banget dan heureuy. Itu yang terkenang," katanya.
Sementara komedian Dedi Gumelar alias Mi’ing Bagito mengenang Acil sebagai sosok yang peduli lingkungan. "Tiga puluh tahun lalu beliau sudah mewaspadai banjir Bandung akibat perumahan elite di Dago," ujarnya.
Kini tanah telah menutup jasad Acil, tetapi lagu-lagu Bimbo tetap hidup, dari radio tua hingga gawai anak muda. Suaranya abadi, menjadi pengingat tentang budaya, lingkungan, dan humanisme.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang