SUKABUMI, KOMPAS.com – Sebanyak 11 pelajar yang terlibat tawuran di Kota Sukabumi pada Senin (15/9/2025), diserahkan ke Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath untuk menjalani pembinaan.
Mereka akan berada di pesantren tersebut selama enam hari guna mendapatkan pelatihan agama sekaligus kewirausahaan, termasuk menyablon serta membuat tahu dan tempe.
Kasi Humas Polres Sukabumi Kota, AKP Astuti Setyaningsih, mengatakan langkah ini diharapkan dapat mengubah perilaku para pelajar.
“Harapannya, mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang amanah, disiplin, dan memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi,” ujar Astuti dalam keterangan tertulis, Jumat (19/9/2025).
Baca juga: Tawuran Berdarah di Belawan Medan, Lima Pelaku Ditangkap Polisi
Sebelumnya, tawuran antarpelajar terjadi di Jalan Otista, Kampung Cijangkar, Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi. Peristiwa itu bermula dari ajakan duel pelajar berinisial R kepada pelajar lain melalui media sosial menggunakan ponsel milik D.
Ajakan tersebut disambut kelompok lawan. Namun, di lokasi yang disepakati, korban justru diserang sekitar 10 orang.
Akibat kejadian itu, D mengalami luka bacok di punggung kiri dan jari tangan kiri. Sementara pelajar lain berinisial A juga menderita luka serupa di bagian bahu dan jari tangan kiri.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang