Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Jabar Pastikan Rp 50 Triliun BGN Tak Keluar Daerah, Dongkrak Ekonomi Rakyat

Kompas.com, 2 Oktober 2025, 08:38 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan suntikan dana sebesar Rp 50 triliun dari Badan Pangan Nasional (BGN) untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan di daerah.

Sekretaris Daerah Jabar, Herman Suryatman, menegaskan, Gubernur Dedi Mulyadi telah menginstruksikan agar pengelolaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tidak hanya fokus pada penyediaan makanan, tetapi juga memperkuat siklus ekonomi lokal.

"Pak Gub meminta semua SPPG mendorong siklus ekonomi lokal dan berdampak terhadap ekosistem perekonomian daerah. Kami ingin memastikan uang Rp 50 triliun itu berputar di Jabar, duit masuk bukan duit keluar. Otomatis bahan baku dan sebagainya manfaatkan yang ada di Jabar di lingkungan setempat," ujarnya saat ditemui awak media di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (1/10/2025).

Baca juga: Dedi Mulyadi Tekankan Pengawasan Berlapis MBG: Dapur Mandiri, Orang Tua Harus Dilibatkan

Selain itu, rekrutmen pegawai atau pengelola SPPG akan memprioritaskan masyarakat setempat.

Dengan begitu, program MBG diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi siswa, tetapi juga membuka lapangan kerja dan meningkatkan daya beli warga.

Herman juga menambahkan, penguatan tata kelola dan standardisasi kualitas bahan baku hingga penyajian makanan melalui sertifikasi juga tengah dipersiapkan.

"Sertifikat terkait dengan tata kelola dan higienitas yang harus dipenuhi SPPG itu kan potret yang bisa disimpulkan sangat terbatas karena belum banyak yang punya sertifikat, dengan harapan supaya kualitas barang yang masuk demikian kualitas pengelolaan sesuai dengan standar," katanya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Dorong Dapur Mandiri MBG dan Peran Orang Tua di Sekolah dengan 1.000 Siswa

Herman menyebut, setiap makanan yang disiapkan SPPG wajib melalui uji kesehatan sebelum dibagikan kepada penerima.

Hal tersebut guna mencegah keracunan para siswa yang beberapa waktu terakhir terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat.

"Pak Gub minta agar masakan yang sudah selesai tersaji sebelum didistribusikan ada tes dulu, tentu tes makanan ini dilakukan petugas kesehatan," tuturnya.

Lebih jauh, Pemprov Jabar juga membuka opsi kerja sama dengan sekolah yang memiliki jumlah murid besar untuk membangun dapur produksi.

Namun, usulan ini masih dikaji.

"Bagi sekolah yang muridnya banyak, diberikan ruang untuk bisa sinergi dengan Pemda untuk membangun dapur di sekolah itu. Itu masukan yang tentu lagi dikaji, dan dituangkan dalam MOU antara Pak Gubernur dengan kepala BGN yang lagi digodok," pungkas Herman.

Sebelumnya diberitakan, Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan, dana Rp 50 triliun tersebut disiapkan agar pelaksanaan MBG di Jawa Barat berjalan lancar.

Dadan menegaskan, kontribusi pusat harus dimanfaatkan daerah dengan baik agar program berjalan maksimal.

Seluruh kepala daerah di Jabar telah dilibatkan dalam rapat koordinasi agar pelaksanaan MBG terintegrasi di semua kabupaten dan kota.

"Kami Badan Gizi Nasional akan mengirimkan uang tahun depan ke Jawa Barat kurang lebih itu Rp 50 triliun dan dianggap sebagai bagian dari pendapatan asli daerah. Jadi, itu kontribusi pemerintah pusat untuk daerah, jadi memang di daerah, uangnya tidak dikelola pemerintah daerah, tetapi seluruhnya dirasakan oleh pemerintah daerah, termasuk masyarakat," ucapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau