INDRAMAYU, KOMPAS.com - Dua petani di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dilaporkan tewas tersengat arus listrik jebakan tikus yang dipasang di areal sawah.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Gantar, Iptu Karnala, membenarkan kejadian tersebut.
Menurut Karnala, kedua korban adalah Tatang (46), warga Desa Baleraja, Kecamatan Gantar, dan Suwandi (45), warga Desa/Kecamatan Haurgeulis.
"Iya benar kejadian di areal sawah di wilayah Blok Pasirmuncang Poncol, Desa Baleraja, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, pada Sabtu malam sekitar pukul 18.30 WIB," terang Karnala saat dikonfirmasi, Senin (20/10/2025).
Baca juga: Kisah Pengabdian Kepala Sekolah Rakyat Indramayu: Yang Menggerakkan Itu Anak-Anak, Butuh Pendidikan
Menurut Karnala, kejadian bermula ketika lima petani tengah berbincang di pinggir sawah sambil menunggu giliran air.
Dari jarak sekitar 400 meter, salah satu saksi melihat cahaya terang disertai suara teriakan orang minta tolong dari arah petak sawah.
Curiga terjadi sesuatu, ia langsung berlari ke lokasi dan menemukan kedua korban dalam kondisi tergeletak tak bernyawa.
"Salah satu korban, Tatang, badannya masih menempel di kabel listrik, sementara Suwandi tergeletak sambil memegang tongkat kayu," jelas Karnala.
Melihat hal itu, saksi langsung memutus aliran listrik, kemudian meminta bantuan dari warga setempat.
Tak lama, warga berdatangan bersama pihak keluarga lalu mengevakuasi kedua korban ke rumah duka masing-masing.
Baca juga: Berkaca-kaca, Nurita Jenguk Sang Putri di Sekolah Rakyat Indramayu, Anak Kian Mandiri
Pihak kepolisian sendiri menerima laporan kejadian tersebut sekitar pukul 19.00 WIB dan langsung menuju lokasi rumah duka bersama petugas Puskesmas Gantar untuk melakukan pemeriksaan.
Hasil pemeriksaan medis menunjukkan Tatang mengalami luka bakar di leher hingga dada kanan, sementara Suwandi mengalami luka bakar di tangan kanan.
Luka itu diduga kuat akibat sengatan listrik.
"Tidak ditemukan tanda kekerasan lain. Keduanya diduga meninggal akibat tersengat listrik jebakan tikus," ucap Karnala.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang