Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Farhan Akui Daftar Calon Ketua PSSI Jabar

Kompas.com, 3 Desember 2025, 18:04 WIB
Putra Prima Perdana,
Novita Rahmawati

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, membenarkan bahwa dirinya telah resmi mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Barat. 

Untuk diketahui, Asprov PSSI Jawa Barat akan menggelar Musyawarah Olah Raga Provinsi (Musorprov) 20 Desember 2025 di Kabupaten Karawang.

Dalam gelaran tersebut akan dipilih ketua Asprov PSSI Jawa Barat yang baru.

Baca juga: Akses Ambulans Terputus di Bandung Barat, Pasien Ditandu Lebih dari 1 Km 

"Saya daftar," kata Farhan singkat saat ditemui di Pasar Modern, Batununggal, Kota Bandung, Rabu (3/12/2025).

Farhan memastikan segala dokumen yang dibutuhkan dalam pencalonannya sebagai calon Ketua Asprov PSSI sudah terpenuhi.

"Alhamdulillah sudah lengkap secara administrasi, tidak ada masalah," jelasnya.

Baca juga: Kaji Rencana Kereta Kilat Pajajaran yang Bikin Gambir-Bandung 1,5 Jam, KAI: Kami Tak Mau Berandai-andai

Farhan mengklaim dirinya berkompeten dalam mengurus sepak bola karena memiliki pengalaman sebagai salah satu direktur di PT Persib Bandung Bermartabat selaku manajemen klub sepak bola Persib Bandung. 

"Ya, dulu kerja di Persib, sekarang jadi Wali Kota. Pengurus Askot-nya sudah ada," katanya. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, kebetulan ada beberapa misi yang disampaikan oleh Ketua Umum PSSI dan juga oleh Pak Gubernur untuk membuat sebuah kolaborasi agar Jawa Barat.

Baca juga: Jadwal Persib di Desember 2025: Maung Bandung Siap Hadapi Borneo hingga Bangkok United

Misi tersebut yakni tetap menjadi salah satu epicentrum penting dalam persepakbolaan Indonesia. 

Farhan optimistis jika dirinya terpilih sebagai ketua Asprov PSSI Jawa Barat, sepak bola Jawa Barat tidak hanya Persib Bandung yang akan menonjol. 

“Sepak bola Jawa Barat baik kalau dilihat dari prestasi PON. Kemudian juga yang menarik adalah klub di Jawa Barat yang masuk Liga 1 itu sekarang praktis hanya Persib yang konsisten. Nah, ini harus menjadi motivasi untuk klub-klub lain agar bisa masuk juga dari Liga 2 naik ke Liga 1," ujarnya. 

Selain itu, Farhan menilai pembinaan talenta-talenta muda sepak bola Jawa Barat akan menjadi fokus utama dirinya jika terpilih. 

"Memang itu bukan hal yang mudah sama sekali. Tetapi lewat pembinaan, kita fokus ke pembinaan pemain muda yang sistematis dan berjenjang.” ujarnya. 

Selain itu, Farhan pun berkomitmen untuk mendorong program satu kecamatan satu lapangan sepak bola yang digagas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. 

“Kita akan melaksanakan salah satu misi dari Pak Dedi, yaitu membangun satu lapangan sepak bola per kecamatan. Siap lah kita kerja, mudah-mudahan.” tandasnya. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau