Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dendam, Pemuda 19 Tahun di Krangkeng Indramayu Bunuh Tetangga

Kompas.com, 4 Desember 2025, 15:17 WIB
Handhika Rahman,
Reni Susanti

Tim Redaksi

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Sat Reskrim Polres Indramayu menangkap tersangka pembunuhan seorang ibu rumah tangga bernama Suhaemah (52).

Pelaku berinisial DM (19), yang merupakan tetangga korban.

Kapolres Indramayu, AKBP Mochamad Fajar Gemilang menjelaskan, tersangka dan korban saling mengenal karena bertetangga. Rumah korban terletak tepat di depan rumah tersangka.

Baca juga: Bupati Mimika Minta Polisi Usut Temuan 2 Kasus Pembunuhan Sadis di Timika

Motif Pembunuhan

Motif pembunuhan ini didasari oleh rasa dendam pelaku yang telah dipendam bertahun-tahun.

“Puncaknya terjadi pada hari itu, alasannya karena korban sering menyetel musik dengan suara kencang,” kata Fajar dalam konferensi pers di Mapolres Indramayu, Kamis (4/12/2025).

Peristiwa pembunuhan terjadi di dalam rumah korban di Blok Tegal Rasak, Desa/Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (21/11/2025) pagi.

Saat ditemukan, korban sudah berlumuran darah di lantai dekat tempat tidur.

DM yang saat itu masih berada di dalam rumah langsung diamankan warga sebelum diserahkan ke pihak kepolisian.

Baca juga: Warga Eretan Indramayu Kembali Terendam Banjir Rob 1 Meter Lebih

Kronologi Kejadian

Fajar menjelaskan, sebelum melakukan pembunuhan, tersangka terlebih dahulu memantau kondisi rumah korban.

Setelah melihat korban meninggalkan rumah, tersangka mengambil sebilah pisau berukuran 24 sentimeter dan menyimpannya di saku celana sebelah kanan.

“Setelah itu, tersangka memasuki rumah korban melalui jendela sebelah kiri yang sudah terbuka,” tambahnya.

Di dalam rumah, tersangka mengambil dua ponsel milik korban dan membuangnya ke bak kamar mandi.

Ia juga mengambil gunting yang ada di dalam rumah dan memotong kabel speaker milik korban.

“Setelah itu, tersangka menunggu korban kembali ke rumah dan ketika korban tiba, tersangka langsung menusuk korban hingga meninggal dunia,” ujar Fajar.

Polisi masih mendalami motif lain di balik peristiwa yang menggegerkan warga Indramayu tersebut.

Sebelumnya, peristiwa pembunuhan ini telah mengejutkan masyarakat setempat. Kepolisian segera bergerak ke lokasi kejadian dan berhasil meringkus tersangka.

Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Muchammad Arwin Bachar menyatakan, selain menangkap tersangka, polisi menyita barang bukti berupa sandal, ponsel, pakaian korban serta pelaku, serta pisau yang digunakan DM untuk menghabisi nyawa korban.

Diketahui, saat kejadian, korban sedang seorang diri di dalam rumah. Suami dan anak korban sedang bekerja, sementara cucunya sedang bersekolah.

“Korban dan pelaku ini tetangga, jadi rumah pelaku ini ada di depan rumah korban, tidak jauh,” kata Arwin.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau