BANDUNG, KOMPAS — Enam rumah warga di Kampung Sukarame, RT 03 RW 16, Desa Cingcin, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat terendam banjir setinggi satu meter.
Video keenam rumah warga yang terendam luapan anak Sungai Citarum tersebut sempat ramai di media sosial Instagram.
Dalam unggahan salah satu akun, pemilik rumah memperlihatkan kondisi air setinggi pinggul orang dewasa telah merendam seluruh bagian rumah.
Baca juga: Terjepit Lemari Saat Selamatkan Cucu, Revi Selamat dari Banjir di Agam Sumbar
Pantauan di lapangan, para pemilik rumah yang terendam sudah meninggalkan rumah dan mengevakuasi diri ke kediaman sanak saudaranya.
Enam rumah tersebut sudah dalam kondisi gelap, lantaran para pemiliknya mematikan listrik, khawatir insiden tak diinginkan terjadi.
Muhamad Firman Ramadhan (23) salah satu pemilik rumah mengatakan, banjir hingga ketinggian satu meter itu baru kali pertama terjadi di kediamannya.
Baca juga: Banjir Lahar Semeru Disertai Letusan Sekunder, Asap Putih Tebal Selimuti Sungai Regoyo
Biasanya, kata dia, banjir luapan anak sungai Citarum itu, hanya setinggi mata kaki saja.
"Seumur tinggak di sini baru kali pertama sampai segini, biasanya enggak sampai gini," katanya ditemui di lokasi, Kamis (4/12/2025).
Firman menjelaskan, biasanya ketika hujam deras turun, luapan anak sungai Citarum itu lebih dulu melanda wilayah Perumahan Parken dan Mapolresta Bandung yang berada d Jalan Bhayangkara.
Baca juga: Update Korban Banjir-Longsor Sumut dari BPBD: 309 Meninggal, 205 Hilang, dan 50.375 Mengungsi
Kemudian turun ke tempat tinggalnya, namun, kata Firman, dulu air hanya melintas dan langsung melaju ke arah Komplek CPI.
"Kalau sekarang jadi menggenang di sini, biasanya cuma sampai mata kaki," ujarnya.
Dia menambahkan baru pertama kali juga, dia dan warga yang terdampak terpaksa menngungsi ke rumah saudara.
"Ini juga mengungsi baru pertama kali, enggak pernah kaya gini," tuturnya.
Sepengetahuannya, banjir di tempat dia tinggal terjadi lantaran, ada penyumbatan saluran air menuju sungai yang melintasi Komplek CPI.
"Kayanya ketutup benteng, saluran pembuangan airnya," kata dia.
Sejauh ini, kata dia, pihak Desa sudah mendatangi lokasi, namun masih belum melakulan tindakan.
Dia berharap, pemerintah setempat bisa mencarikan solusi agar tenmpat dia tinggal tidak terdampak banjir.
"Siapapun lah, tolong segera di tindak, karena kami kaget ini baru pertama kejadian yang sebesar ini," ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang