BANDUNG, KOMPAS.com — Harga cabai dan beberapa tanaman hortikultura lainnya di sejumlah pasar di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengalami kenaikan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Kenaikan harga ini terpantau di 9 pasar yang berada di bawah kewenangan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung.
Kepala Dinas Perdagangan dan Industri (Disperdagin) Kabupaten Bandung, Dicky Anugerah menjelaskan, berdasarkan data dari Sibapopting, harga cabai rawit merah per 1 November 2025 melonjak hingga 30 persen, dari Rp 31.222 per kilogram menjadi Rp 51.333 per kilogram.
Baca juga: Pasar Segiri Mulai Padat, Harga Cabai Tembus Rp 70.000 Jelang Natal dan Tahun Baru
Sementara itu, harga cabai rawit hijau melonjak hingga 45 persen, dari Rp 27.444 per kilogram menjadi Rp 49.889 per kilogram.
Kenaikan juga terjadi pada cabe merah Tanjung, yang meningkat 10 persen dari Rp 55.000 per kilogram menjadi Rp 61.333 per kilogram.
Cabai merah TW mengalami kenaikan sebesar 8 persen, dari Rp 52.500 per kilogram menjadi Rp 57.000 per kilogram.
Cabai merah keriting naik dari Rp 54.333 per kilogram menjadi Rp 56.889 per kilogram, atau sekitar 4 persen.
Selain itu, harga bawang merah juga mengalami kenaikan dari Rp 40.000 menjadi Rp 44.946 per kilogram, dengan total kenaikan mencapai 11 persen.
Dicky menambahkan, meskipun harga beberapa komoditas hortikultura mengalami kenaikan, harga bawang putih justru mengalami penurunan dari Rp 34.222 per kilogram menjadi Rp 32.411 per kilogram, atau penurunan sekitar 6 persen.
Penurunan serupa juga terjadi pada komoditas kol atau kubis, yang harganya turun dari Rp 6.222 menjadi Rp 5.667 per kilogram, atau penurunan mencapai 10 persen.
Di sisi lain, harga daging ayam boiler mengalami kenaikan dari Rp 36.667 menjadi Rp 39.222 per kilogram.
"Itu adalah kenaikan dari awal hingga akhir November 2025. Jika dilihat dari fluktuasi harga, kenaikan saat ini lebih banyak terjadi pada komoditas hortikultura," ungkap Dicky saat ditemui di ruangannya, Senin (8/12/2025).
Dicky memastikan, beberapa komoditas mengalami peningkatan stok sejak 30 November hingga 1 Desember 2025, antara lain beras medium, telur ayam, dan daging sapi.
Namun, ada juga beberapa komoditas yang mengalami penurunan stok, seperti cabe rawit dan minyak goreng kemasan, meskipun masih tersedia di pasaran.
"Secara keseluruhan, stok kebutuhan pokok dipastikan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Nataru di delapan pasar rakyat yang terpantau aman," jelas Dicky.
Dicky menegaskan, kenaikan harga di beberapa komoditas bukan disebabkan oleh tindakan pedagang yang semena-mena.
Ia menjelaskan, menjelang hari-hari besar keagamaan, permintaan akan barang biasanya meningkat.
Selain itu, faktor cuaca dan curah hujan yang tinggi juga menjadi salah satu penyebab lonjakan harga komoditas pertanian.
"Ada banyak faktor tentunya, tetapi kami pastikan pemantauan secara harian dan koordinasi dengan beberapa pihak distributor serta pengawasan di pasar tradisional untuk memastikan stabilisasi harga dan ketersediaan barang," tutupnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang