Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Rawit di Bandung Naik 30 Persen Jelang Natal dan Tahun Baru

Kompas.com, 8 Desember 2025, 08:03 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com — Harga cabai dan beberapa tanaman hortikultura lainnya di sejumlah pasar di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengalami kenaikan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

Kenaikan harga ini terpantau di 9 pasar yang berada di bawah kewenangan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung.

Kepala Dinas Perdagangan dan Industri (Disperdagin) Kabupaten Bandung, Dicky Anugerah menjelaskan, berdasarkan data dari Sibapopting, harga cabai rawit merah per 1 November 2025 melonjak hingga 30 persen, dari Rp 31.222 per kilogram menjadi Rp 51.333 per kilogram.

Baca juga: Pasar Segiri Mulai Padat, Harga Cabai Tembus Rp 70.000 Jelang Natal dan Tahun Baru

Sementara itu, harga cabai rawit hijau melonjak hingga 45 persen, dari Rp 27.444 per kilogram menjadi Rp 49.889 per kilogram.

Kenaikan juga terjadi pada cabe merah Tanjung, yang meningkat 10 persen dari Rp 55.000 per kilogram menjadi Rp 61.333 per kilogram.

Cabai merah TW mengalami kenaikan sebesar 8 persen, dari Rp 52.500 per kilogram menjadi Rp 57.000 per kilogram.

Cabai merah keriting naik dari Rp 54.333 per kilogram menjadi Rp 56.889 per kilogram, atau sekitar 4 persen.

Selain itu, harga bawang merah juga mengalami kenaikan dari Rp 40.000 menjadi Rp 44.946 per kilogram, dengan total kenaikan mencapai 11 persen.

Beberapa Harga Komoditas Turun

Dicky menambahkan, meskipun harga beberapa komoditas hortikultura mengalami kenaikan, harga bawang putih justru mengalami penurunan dari Rp 34.222 per kilogram menjadi Rp 32.411 per kilogram, atau penurunan sekitar 6 persen.

Penurunan serupa juga terjadi pada komoditas kol atau kubis, yang harganya turun dari Rp 6.222 menjadi Rp 5.667 per kilogram, atau penurunan mencapai 10 persen.

Di sisi lain, harga daging ayam boiler mengalami kenaikan dari Rp 36.667 menjadi Rp 39.222 per kilogram.

"Itu adalah kenaikan dari awal hingga akhir November 2025. Jika dilihat dari fluktuasi harga, kenaikan saat ini lebih banyak terjadi pada komoditas hortikultura," ungkap Dicky saat ditemui di ruangannya, Senin (8/12/2025).

Dicky memastikan, beberapa komoditas mengalami peningkatan stok sejak 30 November hingga 1 Desember 2025, antara lain beras medium, telur ayam, dan daging sapi.

Namun, ada juga beberapa komoditas yang mengalami penurunan stok, seperti cabe rawit dan minyak goreng kemasan, meskipun masih tersedia di pasaran.

"Secara keseluruhan, stok kebutuhan pokok dipastikan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Nataru di delapan pasar rakyat yang terpantau aman," jelas Dicky.

Dicky menegaskan, kenaikan harga di beberapa komoditas bukan disebabkan oleh tindakan pedagang yang semena-mena.

Ia menjelaskan, menjelang hari-hari besar keagamaan, permintaan akan barang biasanya meningkat.

Selain itu, faktor cuaca dan curah hujan yang tinggi juga menjadi salah satu penyebab lonjakan harga komoditas pertanian.

"Ada banyak faktor tentunya, tetapi kami pastikan pemantauan secara harian dan koordinasi dengan beberapa pihak distributor serta pengawasan di pasar tradisional untuk memastikan stabilisasi harga dan ketersediaan barang," tutupnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau