Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

762 Warga Mengungsi Pascalongsor dan Banjir Bandang di Arjasari, 17 Posko Dibuka

Kompas.com, 9 Desember 2025, 19:14 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 762 warga Desa Wargaluyu, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung terdampak bencana longsor yang disusul banjir bandang.

Hingga saat ini, 415 jiwa telah terdata dan mengungsi di posko utama, sedangkan sisanya tersebar di berbagai lokasi, termasuk ke rumah kerabat di luar daerah.

Koordinator Umum Posko Utama Wargaluyu, Dani Angga Setiawan (40) mengatakan, data pengungsi masih terus diperbarui karena warga tidak terkonsentrasi di satu titik.

“Yang terdata kemarin di posko ini sekitar 415 jiwa. Total sementara yang kami terima sekitar 762 jiwa. Tapi datanya masih simpang siur karena warga mengungsi tidak di satu tempat. Ada yang ke saudara di luar Desa Wargaluyu,” kata Selasa (9/12/2025).

Baca juga: Bertahan di Bawah Reruntuhan, Kisah Amas Selamat dari Longsor Arjasari, Bandung

Menurut Dani, warga yang dievakuasi berasal dari RT 5, RT 6, dan RT 7 yang terdampak langsung longsor.

Sementara itu, warga RT 4 dan RT 5 masuk kategori wilayah berpotensi terdampak dan sebagian juga telah diungsikan.

“RT 6 dan RT 7 itu yang terdampak langsung. RT 4 dan RT 5 itu wilayah yang berpotensi kena bencana. Yang diungsikan berasal dari RT 5, 6, 7, dan sebagian RT 4,” ujarnya.

17 posko pengungsian 

Untuk menampung para pengungsi, saat ini telah didirikan 17 posko pengungsian yang tersebar di wilayah tersebut. Posko utama berada di Kampung Carirang, RW 8, Desa Wargaluyu.

“Sekarang ada 17 titik posko pengungsi. Untuk dapur umum sementara masih terpusat di sini, tapi ada posko-posko kecil di bawah yang khusus untuk penanganan banjir,” kata Dani.

Ia mengatakan, bencana yang melanda Wargaluyu bukan hanya longsor. Longsor yang terjadi di RW 9 memicu terjadinya banjir bandang yang berdampak ke sejumlah wilayah.

“Awalnya kemungkinan longsor dulu di RW 9, lalu setelah itu terjadi banjir bandang. Dampaknya meluas ke RW 8, 7, 6, 5, 4, 1, dan 2,” ujarnya.

Baca juga: Cerita Pengungsi Longsor Arjasari: Kasur Tipis, Selimut Terbatas, dan Harapan Tak Runtuh

Terkait kebutuhan pengungsi, Dani menyebut logistik menjadi kebutuhan paling mendesak, terutama perlengkapan tidur dan kebutuhan bayi.

“Kebutuhan utama itu logistik, seperti tikar, selimut, dan susu bayi. Untuk stok makanan sudah mulai masuk. Diperkirakan bisa bertahan 3 sampai 4 hari,” katanya.

Namun, untuk air mineral dan beras, stok masih terbatas. Kebutuhan air minum mencapai sekitar 50 dus per hari, sementara beras yang dibutuhkan sekitar 1 kuintal per hari.

“Air mineral kalau lihat stok sekarang mungkin cukup untuk satu hari satu malam. Kebutuhan per hari sekitar 50 dus, beras sekitar 1 kuintal per hari,” ucap Dani.

Baca juga: Basarnas Cari Korban Longsor Arjasari, Hujan Jadi Kendala Utama

Halaman:


Terkini Lainnya
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Bandung
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Bandung
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Bandung
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
Bandung
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
Bandung
Pencarian Korban Longsor Arjasari Resmi Dihentikan, Dilanjutkan Relawan Tiga Hari
Pencarian Korban Longsor Arjasari Resmi Dihentikan, Dilanjutkan Relawan Tiga Hari
Bandung
Tanggul Hotel di Puncak Bogor Longsor, 3 Rumah Rusak dan Warga Mengungsi
Tanggul Hotel di Puncak Bogor Longsor, 3 Rumah Rusak dan Warga Mengungsi
Bandung
Rumah Tersambar Petir di Cisomang, Bandung Barat, Penghuni Luka Tertimpa Plafon
Rumah Tersambar Petir di Cisomang, Bandung Barat, Penghuni Luka Tertimpa Plafon
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau