Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SD di Tasikmalaya Meninggal Usai Vaksin, Dinkes: Akibat KIPI dan DBD

Kompas.com - 18/01/2022, 13:17 WIB
Irwan Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - DMZ (10), seorang siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kersamenak di Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, diketahui meninggal dunia usai menerima vaksin, Senin (17/1/2022).

Berdasar hasil penyelidikan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, DMZ mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) usai vaksin dan sebelumnya memiliki penyakit bawaan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, hasil itu didapat dari penelusuran para dokter yang tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) KIPI RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya.

Dari hasil laboratorium yang dilakukan para dokter, diketahui bahwa korban meninggal akibat KIPI dan Demam Berdarah Dengue (DBD).

Baca juga: Cerita Keluarga Siswa SD di Tasikmalaya yang Meninggal Usai Divaksin

"Perlu saya jelaskan bahwa anak itu meninggal akibat KIPI dengan panyakit bawaan terdeteksi NS1 atau DBD. Hasil penyelidikan itu sesuai penelusuran para dokter yang tergabung dalam Pokja KIPI RSUD Seokardjo Tasikmalaya. Sempat dirawat tapi tak tertolong," jelas Uus kepada wartawan di kantornya, Selasa (18/1/2022).

Uus mengatakan, penyebab kematian anak akibat KIPI dengan penyakit bawaan baru pertama kali terjadi di wilayahnya.

KIPI dan penyakit bawaan DBD yang dialami korban, kata Uus, menyebabkan gangguan akut pada fungsi liver hingga akhirnya berakibat fatal meninggal dunia.

Kronologi kejadian

Berdasar penyelidikan, korban mengikuti vaksinasi anak di sekolah pada hari Sabtu (15/1/2022), dua hari sebelum meninggal di rumah sakit.

"Sesuai penelurusan pun memang betul bahwa anak ini sebelumnya menerima vaksin Sabtu di sekolahnya. Sempat diperiksa tim Puskesmas sampai akhirnya mengalami penurunan kesadaran dan dibawa ke RSUD Soekardjo ditangani para dokter dari Pokja KIPI," tambah dia.

Usai vaksin, korban mengalami gejala demam dan kejang-kejang di rumahnya pada Sabtu sore.

Korban lantas dibawa ke Puskesmas Purbaratu Kota Tasikmalaya. Di sana korban sempat mendapatkan pemeriksaan para dokter.

Kondisi korban mengalami penurunan kesadaran dan dipustuskan dirujuk ke RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya pada Minggu (16/1/2022) malam.

"Saat di RSUD karena kondisinya (korban mengalami) penurunan kesadaran, maka langsung diperiksa dan masuk ruangan ICU ditangani Pokja KIPI dan langsung diperiksa laboratorium. Hasilnya menunjukkan ada NS1-nya positif dengan gangguan akut pada fungsi livernya," kata Uus.

NS1 positif merupakan hasil laboratorium yang menunjukkan pasien mengalami DBD.

Uus berkata, meski kematian korban dikenal KIPI dengan penyakit bawaan, hasil pemeriksaan para dokter Pokja KIPI RSUD Soekardjo Tasikmalaya mengklaim penyebab kematiannya kemungkinan besar akibat penyakit bawaannya DBD.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Pendaki Gunung Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Fakta dan Kronologi Pendaki Gunung Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Bandung
Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Bandung
Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Bandung
Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Bandung
Berawal dari Notifikasi 'Sayang', Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Berawal dari Notifikasi "Sayang", Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com