Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Vaksin, Murid PAUD di Cianjur Meninggal karena Radang Otak

Kompas.com - 31/01/2022, 06:57 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – ZL (6,5), seorang anak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat meninggal pada Selasa (18/1/2022) bukan karena vaksin Covid-19, tetapi ensefalitis atau radang otak.

Sejari sebelum meninggal, ZL mendapat vaksinasi Covid-19 dosis pertama.

Kepala Dinas Kesehatan Cianjur Irvan Nur Fauzi mengatakan, kasus yang menimpa murid PAUD asal Kecamatan Pasirkuda itu merupakan co-insidens.

Disebutkan Irvan, kesimpulan tersebut berdasar hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Komnas dan Komda KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) yang menangani kasus tersebut.

Baca juga: Murid PAUD Meninggal Usai Divaksin, Bupati Cianjur Minta Orangtua Dampingi Anak Saat Vaksinasi

"Jadi, bukan meninggal karena vaksin ya. Namun istilahnya co-insidens, kebetulan memang terjadi pada saat diberikan vaksin," kata Irvan saat dihubungi via telepon, Sabtu (29/1/2022)

Namun begitu, pihaknya akan tetap meningkatkan kehati-hatian pada saat pemberian vaksin, dan meminta dukungan dari masyarakat.

"Vaksinasi anak harus didampingi oleh orangtuanya, dan orangtua diminta jujur memberikan informasi terkait kondisi kesehatan anaknya sebelum menjalani vaksinasi" ujar Irvan.

Irvan berharap kasus ini tidak memengaruhi target capaian vaksinasi anak di Kabupaten Cianjur yang sedang gencar dilakukan saat ini.

Sebelumnya, seorang anak berusia 6,5 tahun di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dikabarkan meninggal, sehari pasca menerima vaksin Covid-19 jenis Sinovac, dosis pertama.

Sebelum meninggal, ZL, sempat mengalami demam tinggi dan kejang-kejang.

Murid PAUD asal Kecamatan Pasirkuda itu menghembuskan nafas yang terakhir pada 18 Januari 2022 pukul 10.15 WIB di UGD puskesmas setempat.

Baca juga: Murid PAUD Diduga Meninggal karena KIPI, Satgas Covid-19 Cianjur: Persentasenya Kecil

Sebelum divaksin, ZL telah menjalani proses pemeriksaan berupa konseling dan skrining. Dia telah mendapat persetujuan dari orangtuanya.

Hasilnya, ia dinyatakan tidak memiliki riwayat penyakit, dan saat itu dinyatakan layak untuk divaksin.

Namun, selang sehari, ZL mengalami gejala demam disertai kejang-kejang hingga akhirnya meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perlu Waspada, Jentik Nyamuk Pun Ada di Wadah Air Dispenser

Perlu Waspada, Jentik Nyamuk Pun Ada di Wadah Air Dispenser

Bandung
2 Anak yang Tertimbun Longsor di Garut Ditemukan

2 Anak yang Tertimbun Longsor di Garut Ditemukan

Bandung
Ajak ASN Gunakan Angkutan Umum, Bey Machmudin Pergi Kerja Naik Bus

Ajak ASN Gunakan Angkutan Umum, Bey Machmudin Pergi Kerja Naik Bus

Bandung
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dipaksa Oknum Polisi agar Tutup Mulut

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dipaksa Oknum Polisi agar Tutup Mulut

Bandung
Banjir Luapan Sungai Citanduy Terjang Tasikmalaya, 900 KK Mengungsi

Banjir Luapan Sungai Citanduy Terjang Tasikmalaya, 900 KK Mengungsi

Bandung
Menkes Budi Gunadi Terpilih Jadi Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Menkes Budi Gunadi Terpilih Jadi Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Bandung
Video Viral Penembak Misterius di Kota Bandung, Pelaku Mengendarai Motor

Video Viral Penembak Misterius di Kota Bandung, Pelaku Mengendarai Motor

Bandung
Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Bandung
Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Bandung
Kerugian Investasi Bodong yang Diotaki Oknum Wartawan Sukabumi Rp 5,6 Miliar

Kerugian Investasi Bodong yang Diotaki Oknum Wartawan Sukabumi Rp 5,6 Miliar

Bandung
Kasus DBD di Bandung Barat Meningkat, 12 Orang Meninggal Dunia

Kasus DBD di Bandung Barat Meningkat, 12 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Korban Penipuan Investasi di Tasikmalaya Satroni Rumah Pelaku, Rugi Rp 52 Miliar

Korban Penipuan Investasi di Tasikmalaya Satroni Rumah Pelaku, Rugi Rp 52 Miliar

Bandung
Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com