BANDUNG, KOMPAS.com – Forum Kiai NU Jawa mendesak Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) segera menggelar Musyawarah Luar Biasa (MLB) guna mengakhiri konflik berkepanjangan pascapencopotan Gus Yahya dan penetapan Zulfa Mustofa sebagai Penjabat Ketua Umum PBNU.
Desakan tersebut mengemuka setelah para kiai NU dari ratusan pesantren di Pulau Jawa menggelar pertemuan di Bandung, Jumat (12/12/2025).
Koordinator Forum Kiai NU Jawa, Faris Fuad Hasyim, membenarkan adanya friksi serius di tubuh PBNU.
Konflik internal itu, kata dia, membelah PBNU ke dalam dua kubu, yakni kubu Miftahul Akhyar dan kubu Yahya Khalil Staquf.
Perselisihan tersebut dinilai telah menimbulkan kegaduhan di seluruh lapisan warga Nahdlatul Ulama dan berpotensi menyebabkan perpecahan organisasi.
Meski demikian, sejumlah kalangan nahdliyin yang masih bersikap netral telah menyerukan agar kedua kubu segera melakukan islah.
"Kami forum Kiai NU Jawa menyatakan mosi tidak percaya terhadap pengurus besar Nahdlatul Ulama baik itu dari Kubu Kiai Miftahul Akhyar ataupun Kubu Kiai Yahya Khalil," ujar Faris dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (13/12/2025).
Pria yang akrab disapa Gus Faris itu meminta agar kedua belah pihak, baik Rais Aam, Ketua Tanfidziyah, maupun Sekjen PBNU hasil Muktamar Lampung, sama-sama mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab atas kisruh internal yang terjadi.
"Kami juga mendesak dibentuknya panitia Musyawarah Luar Biasa (MLB) NU untuk menghasilkan kepengurusan baru," tegasnya.
Panitia MLB, lanjut Gus Faris, harus dibentuk dengan melibatkan unsur PBNU, PWNU, dan PCNU, sehingga prosesnya berlangsung netral serta bebas dari kepentingan kedua kubu yang berkonflik.
"MLB ini sebagai forum jam'iyah tertinggi untuk melakukan klarifikasi, evaluasi dan koreksi atas berbagai persoalan yang muncul selama ini masa kepengurusan berjalan persoalan yang muncul selama masa kepengurusan berjalan," katanya.
Menurut Faris, Musyawarah Luar Biasa merupakan jalan paling adil, konstitusional, dan bermartabat untuk menyelesaikan konflik sekaligus memulihkan stabilitas organisasi PBNU.
"Kami juga menolak Miftahul Akhyar, Yahya Kholil dan Maulana Yusuf dalam MLB untuk memastikan rekonsiliasi berjalan tulus tanpa ada konflik kepentingan. Kalau perlu, usung calon yang lebih netral," tegasnya.
Forum Kiai NU Jawa juga mendesak agar MLB digelar paling lama dalam waktu tiga bulan ke depan. Jika tidak, mereka menyatakan siap mengambil langkah lanjutan.
"Kalau MLB tidak digelar dalam kurun 3 bulan, kami akan membentuk PBNU tandingan sebagai wadah konsolidasi NU Kultural," tegasnya.
Selain itu, Forum Kiai NU Jawa mengajak seluruh tokoh kharismatik NU kultural dan budayawan untuk ikut membangun kembali NU pascarekonsiliasi setelah MLB digelar.
"Forum Kiai NU Jawa berkomitmen mengajak berbagai tokoh karismatik NU Kultura termasuk di antaranya Haji Rhoma Irama serta sejumlah ulama dan budayawan yang memiliki legitimasi moral dan basis budaya luas," ujarnya.
Kehadiran tokoh-tokoh tersebut dinilai mampu memperkuat gerakan penyatuan akar rumput dan mengembalikan marwah NU sebagai kekuatan moral bangsa.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang