Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa Siswa Terpapar Covid-19, Wali Kota Bandung Didesak Hentikan PTM Terbatas

Kompas.com - 07/02/2022, 20:32 WIB
Reni Susanti,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Iwan Hermawan mendesak Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Dinas Pendidikan Kota Bandung, dan Satgas Covid-19 untuk menghentikan Pertemuan Tatap Muka Terbatas (PTMT).

Ia meminta PTMT 50 persen yang diberlakukan saat ini diganti ke Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama 15 hari. Hal ini karena beberapa siswa dinyatakan positif Covid-19.

"Di SMAN 5 Bandung ada 11 orang yang terpapar, di SMAN 9 Bandung ada 10 siswa dan 2 guru yang terpapar," ujar Iwan saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/2/2022).

Baca juga: Kota Bandung PPKM Level 3, PTM Jalan Terus

Guru SMAN 9 Bandung ini menjelaskan, sejumlah sekolah melakukan tes swab antigen acak. Hasilnya, ditemukan siswa yang terpapar Covid-19.

Bila tes swab antigen secara acak ini dilakukan di seluruh sekolah Kota Bandung, kemungkinan temuan siswa atau guru yang terpapar Covid-19 lebih banyak.

"Yang positif ini tidak bergejala, berbeda dengan varian Delta. Mungkin saja orang yang terpapar Covid-19 berkeliaran di sekolah tanpa melakukan swab antigen, ini berbahaya karena tidak kelihatan," tutur dia.

Baca juga: PPKM Level 3 di Bandung Raya dan Bodebek, Bagaimana Nasib PTM?

Untuk itu, Iwan mendesak pihak terkait untuk menghentikan PTMT yang saat ini diberlakukan 50 persen.

Sebaiknya dilakukan PJJ selama 15 hari untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.

Menurut data Pusat Informasi dan Koordinasi Provinsi Jawa Barat (Pikobar), total warga terkonfirmasi positif per Senin 7 Februari 2022 pukul 14.00 WIB naik 7.603 orang menjadi 765.499 orang.

Adapun total keterisian kamar tidur di (BOR) di Jabar mencapai 33,58 persen atau 2.864 terisi dari 8.530.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com