Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahu Tempe Menghilang di Pasar, Ibu-ibu Kebingungan

Kompas.com - 21/02/2022, 11:03 WIB
Reni Susanti,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ibu-ibu mengeluhkan langkanya tempe dan tahu di pasaran. Mereka pun kebingungan mencari pengganti makanan yang mengandung protein nabati tersebut.

Seperti di salah satu warung di Cileunyi, Bandung. Ibu-ibu yang sudah mendatangi warung sejak pukul 05.30 WIB, tampak berebut tempe dan tahu.

"Ibu, tempenya cuma tinggal segini. Ini juga tempe stok Jumat. Tadi nyari di pasar enggak ada," ujar pemilik warung, Yanti kepada pelanggannya, Senin (21/2/2022).

Baca juga: Perajin Tahu Tempe di Kabupaten Bandung Bakal Mogok Produksi 3 Hari

Yanti lalu menunjukkan tahu yang ada di sampingnya. Ia mengatakan, pilihan tahu pun tidak banyak dan harganya lebih mahal.

"Tahunya hanya ada yang harganya Rp 8.000-10.000 per bungkus," ucap Yanti seraya mengungkapkan, biasanya harga tahu ukuran tersebut dijual Rp 6.000an.

Salah satu pembeli, Dina Kamila mengaku kaget pas datang ke warung tempe sudah habis. Biasanya tempe selalu tersedia hingga pukul 9.00 WIB di warung.

Baginya tempe dan tahu ini makanan andalan untuk memenuhi kebutuhan protein anaknya. Apalagi ia sudah lama mengurangi konsumsi daging.

"Tempe dan tahu juga harganya lebih nyaman di kantong dibanding daging, ikan, ataupun telur. Sekarang bingung mau beli apa," ucap dia.

Baca juga: Kebingungan Perajin Tahu Tempe Akali Kenaikan Harga Kedelai: Hilang Rp 1 Juta Per Hari

Ia meminta pemerintah segera bertindak. Setelah minyak goreng langka di pasaran, kini giliran tahu dan tempe. Jika begini terus rakyat makin tersiksa.

"Persoalan minyak goreng belum kelar sekarang tempe dan tahu pun langka. Besok apa lagi," imbuh dia.

Pemilik warung lainnya, Supari mengatakan, sejak pagi banyak ibu-ibu yang menanyakan tahu dan tempe. Mereka kebanyakan kaget karena tahu dan tempe langka di pasaran.

Sebab tak banyak juga ibu-ibu yang mengetahui kalau pengrajin tahu dan tempe tengah mogok produksi.

"Semoga segera produksi lagi, kasihan ibu-ibu, banyak yang akhirnya lama di warung bingung mau beli apa," tutur dia.

Seperti diketahui, para perajin tahu dan tempe menggelar aksi berhenti produksi selama tiga hari. Aksi mogok produksi tersebut digelar sebagai respons kenaikan harga kedelai yang kini mencapai Rp 11.500 per kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bandung
Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Bandung
Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Bandung
Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Bandung
Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com