Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Pria Bercelana Pendek Ditemukan di Hutan Perhutani Gegerbitung Sukabumi

Kompas.com, 8 September 2022, 17:57 WIB
Budiyanto ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Sesosok mayat pria tanpa identitas ditemukan di kawasan hutan Perhutani, Kampung Cipungku, Desa Sukamanah, Kecamatan Gegerbitung, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (7/9/2022) sore.

Jasadnya berhasil dievakuasi tim gabungan bersama Polsek Gegerbitung Polres Sukabumi pada Kamis (8/9/2022) siang.

Saat ditemukan, kondisi bagian kepala sudah menjadi tengkorak. Sedangkan badan, tangan dan kaki mulai membusuk.

Ciri-cirinya mengenakan kaos tangan panjang warna hitam, celana pendek berwarna abu-abu.

Baca juga: Hasil Otopsi Mayat Terbungkus Tas di Gresik, Ditemukan Luka Memar di Kepala

Kepala Polsek Gegerbitung, Iptu Erman mengungkapkan penemuan sesosok mayat kali pertama oleh tiga anak-anak yang mencari udang di aliran sungai di kawasan hutan Perhutani pada Rabu 7 September 2022 sekitar pukul 15.00 WIB.

"Ketiga anak itu melihat mayat, namun tidak berani mendekat sehingga langsung pulang," ungkap Erman kepada awak media saat ditemui di Polsek Gegerbitung, Kamis (8/9/2022).

Menurut Erman ketiga anak tersebut memberitahu kepada orangtuanya mengenai penemuan mayat di dalam kawasan hutan Perhutani pada Rabu malam sekitar pukul 20.00 WIB.

Salah satu orangtua anak bernama Ito yang mendapatkan laporan dari anaknya tidak langsung melaporkan ke kepolisian. Karena ingin memastikan terlebih dahulu informasi dari anaknya itu ke lokasi.

"Saat itu kondisinya malam dan hujan, belum sempat melaporkannya kepada kami karena ingin memastikan dulu benar apa tidaknya," ujar dia.

Kemudian, lanjut Erman, Ito mengecek ke lokasi pada Kamis sekitar pukul 08:00 WIB. Setelah mengecek, dan benar ada mayat akhirnya melapor ke Bhabinkamtibmas Desa Sukamanah.

Setelah adanya laporan dari warga mengenai penemuan sesosok mayat, pihak Polsek Gegerbitung langsung menuju ke lokasi bersama pihak Puskesmas Gegerbitung.

"Kami tadi jam 9 bergerak ke lokasi memastikan lokasi penemuan mayat, apakah masuk wilayah kami atau Cianjur, dengan jarak dari Polsek Sekitar 1 jam," katanya.

Baca juga: Terungkap, Mayat di Dalam Tas di Gresik Ternyata Warga Lumajang

Menurut Erman setelah pengecekan ternyata lokasi, penemuan mayat masuk wilayah hukum Polsek Gegerbitung. Selanjutnya setelah identifikasi di lokasi, jenazah dievakuasi menggunakan kantong jenazah.

Setelah sampai di pinggir jalan, jasad dipindahkan ke mobil ambulans Puskesmas Gegerbitung dibawa ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi untuk pemeriksaan tim medis.

"Sampai hari ini kami belum menerima laporan orang hilang. Bila ada warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya bisa menghubungi Polsek Gegerbitung," imbau Erman.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau