Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Unsika Ciptakan Inovasi Alat Pengering Olahan Makanan Bertenaga Surya

Kompas.com - 05/10/2022, 18:25 WIB
Farida Farhan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

KARAWANG, KOMPAS.com - Satriyo Restu Adhi, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menciptakan inovasi alat pengering rempah hingga olahan makanan bertenaga energi panas matahari atau surya.

Alat yang dinamai dry solar chamber merupakan alat yang bisa untuk mengeringkan berbagai macam bahan makanan. Misalnya rempah-rempah, dedaunan herbal, kerupuk, hingga berbagai macam olahan lain.

"Alat ini menerapkan prinsip memerangkap energi panas matahari ke dalam lemari pengering secara alami," kata Satriyo di Unsika, Rabu (5/10/2022).

Baca juga: Dari 13.122 Peminat, Sebanyak 1.428 Orang Lolos UTBK SBMPTN Unsika

Satriyo menjelaskan, ide penciptaan alat ini berangkat dari kondisi teriknya cuaca di Karawang.

Selama ini, proses pengeringan bahan-bahan seperti rempah-rempah hingga produksi makanan olahan dilakukan secara langsung di bawah sinar matahari.

Namun, pengeringan konvensional secara langsung di bawah sinar matahari memiliki kekurangan.

Misalnya dapat menimbulkan kerusakan kandungan kimia pada bahan yang dikeringkan hingga kurang higienis karena dapat terpapar debu dan terkontaminasi.

Material penyusun dinding dry solar chamber terbuat dari plat atau seng berwarna hitam dengan tujuan untuk menyerap energi radiasi matahari lebih banyak.

Baca juga: Unsika Karawang Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru, Daya Tampung 4.215

Satriyo menyebutkan, dry solar chamber yang diletakan di tempat terkena sinar matahari mampu memerangkap energi panas di dalam chamber atau lemari melalui bagian atap yang transparan, dan solar trap yang berada di samping lemari.

Energi panas yang terperangkap akan bersirkulasi di dalam lemari, sehingga material akan kering tanpa terkena matahari langsung.

"Dry solar chamber memiliki keunggulan yaitu mampu memerangkap suhu hingga 45 derajat celsius," ucap dia.

Hal itu berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan di Desa Malangsari, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang. Selama proses uji coba, waktu yang diperlukan untuk mengeringkan rempah jahe untuk dijadikan produk simplisia herbal hanya satu hari saja.

Alat ini diperkenalkan kepada masyarakat dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Balai Desa Malangsari, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang, Senin (3/10/2022). Turut juga diperkenalkan produk-produk hasil pengeringan yang telah dibuat.

“Alat pengering ini juga akan dihibahkan kepada pihak Desa Malangsari, dengan harapan dapat dimanfaatkan dengan baik untuk produksi UMKM sehingga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat desa,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sekda Jabar Pastikan Tak Ada WFH bagi ASN di Pelayanan Publik

Sekda Jabar Pastikan Tak Ada WFH bagi ASN di Pelayanan Publik

Bandung
Dicemari Pungli, Pemprov Jabar Evaluasi Pengelolaan Masjid Al Jabbar

Dicemari Pungli, Pemprov Jabar Evaluasi Pengelolaan Masjid Al Jabbar

Bandung
Pengendara Wajib Bayar jika Lewati Portal di Desa Tasikmalaya Ini, Mobil Rp 2.000

Pengendara Wajib Bayar jika Lewati Portal di Desa Tasikmalaya Ini, Mobil Rp 2.000

Bandung
Sejoli Tepergok Mau Kuburkan Bayi Hasil Hubungan Gelap di Jatinangor

Sejoli Tepergok Mau Kuburkan Bayi Hasil Hubungan Gelap di Jatinangor

Bandung
Cerita Polisi Tolong Pemudik Vertigo dan Terjebak di Jalur 'Contraflow'

Cerita Polisi Tolong Pemudik Vertigo dan Terjebak di Jalur "Contraflow"

Bandung
Kronologi Sopir Taksi 'Online' di Bandung Dirampok hingga Alami 70 Jahitan

Kronologi Sopir Taksi "Online" di Bandung Dirampok hingga Alami 70 Jahitan

Bandung
Perjuangan Aiptu Yosep Tangkap Perampok Taksi Online di Bandung

Perjuangan Aiptu Yosep Tangkap Perampok Taksi Online di Bandung

Bandung
Pelaku Pungli Masjid Al Jabbar Ditangkap, Sekda: Saya Minta Maaf

Pelaku Pungli Masjid Al Jabbar Ditangkap, Sekda: Saya Minta Maaf

Bandung
Kronologi Tukang Kebun di Bandung Barat Bunuh Honorer dan Kubur Mayatnya di Dapur

Kronologi Tukang Kebun di Bandung Barat Bunuh Honorer dan Kubur Mayatnya di Dapur

Bandung
Sidak ke Masjid Al Jabbar, Sekda Jabar Ancam Para Pelaku Pungli

Sidak ke Masjid Al Jabbar, Sekda Jabar Ancam Para Pelaku Pungli

Bandung
Libur Lebaran Berakhir, Kebun Raya Cibodas Masih Diserbu Wisatawan

Libur Lebaran Berakhir, Kebun Raya Cibodas Masih Diserbu Wisatawan

Bandung
Pengelolaan Tak Optimal, PAD Pantai Selatan Tasikmalaya Kecil

Pengelolaan Tak Optimal, PAD Pantai Selatan Tasikmalaya Kecil

Bandung
Upah Tak Dibayar, Alasan Tukang Kebun Bunuh dan Cor Pria di Bandung Barat

Upah Tak Dibayar, Alasan Tukang Kebun Bunuh dan Cor Pria di Bandung Barat

Bandung
Pembunuh Pria yang Mayatnya Dicor di Bandung Barat Ternyata Tukang Kebun Kompleks

Pembunuh Pria yang Mayatnya Dicor di Bandung Barat Ternyata Tukang Kebun Kompleks

Bandung
Pembunuh Pria yang Mayat Korbannya Dicor di Bandung Barat Ditangkap

Pembunuh Pria yang Mayat Korbannya Dicor di Bandung Barat Ditangkap

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com