Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes 12 Tahun Jalan Dibiarkan Rusak, Warga Bandung Barat Tanam Pohon Pisang di Jalan

Kompas.com - 26/10/2022, 21:44 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Reni Susanti

Tim Redaksi


BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Puluhan pohon pisang ditanam di ruas jalan Mekarjaya - Tanjungjaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Jawa Barat.

Pohon-pohon itu sengaja ditanam warga sebagai bentuk protes terhadap pemerintah daerah lantaran selama 12 tahun jalan tersebut dibiarkan rusak parah.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, kerusakan jalan itu terlihat dari perbatasan Desa Cihampelas-Mekarjaya sampai ujung aspal Tanjungjaya.

Baca juga: Aksi Tanam Pisang Warga Bandung Barat Berbuah Manis, Jalan Rusak Bakal Diperbaiki

Sepanjang jalan itu warga protes dengan menanam berbagai pohon di kubangan-kubangan badan jalan yang rusak cukup parah.

Kepala Desa Tanjungjaya Tintin Marlina mengatakan, jalan milik Kabupaten Bandung Barat di sepanjang Desa Mekarjaya dan Desa Tanjungjaya sudah 12 tahun tak tersentuh perbaikan.

"Jalan ini diperkirakan sepanjang 9,5 kilometer sementara yang mengalami kerusakan kurang lebih 3 kilometer. Sejak 2010 sampai sekarang belum pernah diperbaiki," ungkap Tintin saat ditemui di Kantor Desa Tanjungjaya, Rabu (26/10/2022).

Warga yang kesal lantaran akses utama transportasi mereka rusak parah selama bertahun-tahun akhirnya protes dengan aksi menanami lubang-lubang jalan menggunakan pohon pisang, pohon pepaya, dan alang-alang.

Baca juga: Viral di Medsos Jalan Rusak dan Bergelombang Bikin Pengendara Berjatuhan, Ini Kata Pemkot Semarang

Tintin menyampaikan, pemerintah desa tidak berhak melarang aksi protes warga di dua desa itu.

Pemerintah desa juga tidak bisa berbuat banyak lantaran status jalan merupakan jalan milik Pemkab Bandung Barat.

"Ini mungkin bentuk rasa kekesalan warga terhadap pemerintah. Sedangkan kami selaku Pemerintah Desa Tanjungjaya sudah mengajukan perbaikan setiap tahun di Musrenbang tapi gak pernah ada tanggapannya," kata Tintin.

Selama 12 tahun itu warga secara gotong-royong dengan anggaran swadaya menambal lubang-lubang jalanan semampu mereka. Setiap kali diterjang hujan deras dan banjir, jalan itu kembali rusak.

"Selama ini kalau ada yang rusak ya warga yang turun. Secara swadaya mengurug jalan yang rusak menggunakan batu-batu atau barangkal," ucap Tintin.

Padahal Desa Tanjungjaya menjadi salah satu desa penyumbang komoditas ikan dari perairan Waduk Saguling untuk masyarakat Bandung Raya.

Para peternak ikan setiap 2 hari sekali selalu mengirimkan hasil panen mereka ke Kota Bandung.

"Mereka juga mengeluhkan akses yang rusak, tak jarang ikan-ikan yang dibawa mabuk dan banyak yang mati di jalan akibat terguncang-guncang di jalan rusak. Harga jualnya pun jadi turun," tuturnya.

Hanya satu tuntutan masyarakat di dua desa ini, Pemkab Bandung Barat turun tangan memperbaiki jalan rusak yang 12 tahun tak tersentuh perbaikan pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com